SOLOK, potretkita.net - Jaringan irigasi rusak akiat bencana alam tanah longsor. Ratusan hektar sawah rakyat tak bisa diairi sejak 2018 di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok.
Jaringan irigasi yang rusak itu bernama Banda Laweh. Bencana tanah longsornya terjadi pada 2018 silam. Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah akan menurunkan tim ke lokasi untuk menindak lanjuti pengaduan dan harapan petani di situ.
"Saya akan tugaskan Dinas PSDA untuk melakukan pengecekan, agar kita bisa rencanakan seperti apa tindak lanjutnya," ujar Gubernur Mahyeldi setelah menerima laporan masyarakat pada saat kegiatan peresmian Program Wash Sirukam di Kabupaten Solok, Sabtu (21/1), sebagaimana dikutip pada laman resmi sumbarprov.go.id yang diakses pada Rabu (25/1) pagi.
Menurut gubernur, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov. Sumbar) melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) sangat serius terhadap masalah irigasi, hal tersebut dapat terlihat dari data capaian kinerja sepanjang tahun 2022 antara lain telah terbangunnya rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 10.239,55 m, pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 833.801,50 m, normalisasi sungai sepanjang 6.400 m, pengamanan tebing sungai sepanjang 2.536,20 m dan pengamanan pantai sepanjang 380 m.
"Pemprov. Sumbar memiliki komitmen kuat terkait hal ini, apalagi itu menyangkut pertanian, itu adalah Progul kita," tegas Mahyeldi.
Wali Nagari Sirukam Romi Febriandi sebelumnya menerangkan, pada tahun 2018 silam pernah terjadi longsor di Nagari Sirukam, hingga mengakibatkan patahnya saluran irigasi Banda Laweh Nagari Sirukam, akibatnya ada 800 hektar lahan persawahan yang tidak teraliri.
Nagari Sirukam terdiri dari empat jorong dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 6000 jiwa, yang mana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, lanjutnya.
"Harapan kami, pemerintah provinsi dapat membantu perbaikan saluran irigasi ini, agar kami tidak kesulitan lagi mengaliri lahan," harapnya.(sumbarprov.go.id; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar