NATUNA, potretkita.net - Proses pencarian dan evakuasi para korban bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, terkendala faktor cuaca. Sebanyak 43 orang dinyatakan masih hilang.
Sejauh ini, tim gabungan sudah menemukan 13 jenazah dan dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses selanjutnya. Enam jenazah sudah teridentifikasi. Ada pula lima korban luka berat dan 3 luka sedang. Data pengungsian ada sebanyak 1.216 yang tersebar di empat titik.
Kapolda Kepri Irjen Pol. Tabana Bangun, mengirimkan bantuan 105 personel Polda Kepri, 10 unit sepeda motor trail, tenda dan perlengkapan lainnya, serta bantuan 100 paket Sembako kepada korban bencana alam tanah longsor itu, menggunakan Kapal Perang TNI AL.
“Pengiriman personel dan sepeda motor serta perlengkapan lainnya guna membantu proses penanganan dan evakuasi korban bencana tanah longsor di Pulau serasan,” ujar Kapolda, Rabu (8/3/23).
Personel yang diterjunkan bergabung dengan tim tanggap darurat lainnya untuk melakukan evakuasi korban. Dengan demikian, evakuasi berjalan cepat dan jenazah yang tertimbun longsor dapat segera ditemukan semuanya.
mengutip pemberitaan dari tribratanews.polri.go.id, proses pencarian jenazah korban longsor masih berlanjut. Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa, bersama personil masih melakukan pencarian dan evakuasi jenazah.
"Saat ini cuaca memang kurang baik, namun kami melakukan evakuasi di daerah yang aman dan tetap waspada terhadap longsor susulan," ujarnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat ini sudah berada di lokasi bencana, setelah sebelumnya terbang dari Jakarta dan mendarat Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Selasa (7/3).
Kepala BNPB beserta rombongan tim Basarnas menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU. Saat tiba di Ranai, cuaca terpantau mendung berawan dengan angin cukup kencang.
Menurut otoritas bandara, cuaca seperti itu tidak memungkinkan apabila harus meneruskan perjalanan menuju Serasan yang menjadi lokasi tanah longsor, baik melalui udara maupun jalur laut.
Menurut pantauan kondisi cuaca dari satelit Himawari, wilayah Natuna-Serasan-Serawak terpantau adanya kumpulan awan hujan dengan indikator warna oranye hingga merah. Atas pertimbangan tersebut, maka Kepala BNPB memerintahkan agar menunda keberangkatan menuju Serasan hingga kondisi cuaca membaik, sambil melakukan persiapan langkah-langkah tanggap darurat bersama Pemerintah Provins Kepri dan Pemkab Natuna.
Sebelumnya, direncanakan bahwa akan dilakukan perjalanan menuju Serasan pada malam hari menggunakan jalur laut. Pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyiagakan satu kapal Ferry.
“Atas pertimbangan cuaca maka kami memutuskan untuk menunda dulu perjalanan sampai situasi dan konfusi memungkinkan, sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan menunggu 2 unit heli yang akan mendarat malam ini,” jelas Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto mengintruksikan kepada seluruh otoritas agar terus memantau perkembangan cuaca. Apabila memungkinkan maka akan dilanjutkan perjalanan baik melalui udara maupun jalur laut dengan segera.
“Kami minta pihak terkait agar terus memantau dan melaporkan kondisi cuaca sehingga tim dapat melanjutkan misi ke Serasan,” katanya, dirilis pada laman resmi bnpb.go.id.(*/ed.mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar