TANAH DATAR, potretkita.net - Bupati Tanah Datar Eka Putra kembali mengingatkan, masjid perlu buk 24 jam guna memgasilitas masyarakat dan jamaah melakukan berbagai aktivitas keagamaan dan keumatan.
Hal itu disapaikannya, saat meletakkan batu pertama renovasi Masjid Raya Batu Bulek di Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Selasa (7/3), disaksikan pimpinan pemerintahan, tokoh masyarakat, dan warga setempat.
Bupati menyebut, pembangunan kembali Masjid Raya Batu Bulek akan dapat diselesaikan dengan cepat, bila masyarakat bersatu dan saling bahu-membahu. Renovasi itu penting, agar jamaah bisa nyaman menunaikan ibadah.
“Namun demikian, yang terpenting dari sebuah masjid itu bukanlah dinilai dari megah bangunannya, tetapi karena jamaahnya selalu ramai datang untuk meramaikan masjid, baik untuk beribadah maupun melakukan berbagai kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Bupati juga kembali mengingatkan agar masjid bisa dibuka selama 24 jam, sehingga jamaah bisa melakukan berbagai kegiatan keagamaan di masjid.
Terkait dengan pelaksanaan pembangunan masjid Raya Batu Bulek, bupati mengajak masyarakat untuk bersatu dan bersama-sama dalam menyelesaikannya.
Pada kesempatan itu, bupati juga menyinggung tentang maraknya kasus kenakalan remaja akhir-akhir ini, termasuk kasus ratusan siswi di Ponorogo yang hamil di luar nikah.
Bupati berpesan kepada para orang tua, agar selalu menjaga anaknya sehingga terhindar dari berbagai macam bentuk perbuatan maksiat dan kenakalan remaja lainnya.
Sekaitan dengan akan datangnya bulan suci Ramadhan, bupati secara pribadi dan atas nama pimpinan daerah, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
"Mari kita persiapkan diri kita mulai dari sekarang untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, agar selama bulan Ramadhan nanti kita bisa lebih meningkatkan kualitas ibadah kita dan mari saling memaafkan agar ibadah kita tidak terganggu,," pungasnya.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Nurzal Chan yang juga anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar di kesempatan itu menyampaikan, awalnya rencana rehab masjid ini bermula dari inisiatif dari beberapa tokoh masyarakat, dan juga pengurus masjid yang menginginkan sebuah masjid yang lebih representatif di nagari Batu Bulek.
Nurzal menyebutkan, untuk anggaran pembangunan awal rehab masjid ini sudah terkumpul sebesar Rp200 juta, yang berasal dari bantuan pemerintah, dana pokir anggota DPRD dan juga dari sumbangan donatur.
"Saat ini sudah terkumpul dana sebesar Rp200 juta rupiah yang bersumber dari pemerintah dan juga donatur, namun dalam perencanaan total anggaran yang dibutuhkan sekitar 800 juta rupiah jadi kami masih sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah, donatur dan juga seluruh masyarakat baik yang di kampung maupun yang di rantau," ujarnya.(prokopimtd; ed.mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar