TANAH DATAR, potretkita.net - Adat dan budaya itu berkutat di nagari. Di nagari itulah kaum. Jika nilai di nagari dan kaum masih terjaga, maka anak-anak Minangkabau akan tetap memegang teguh adat dan budayanya sendiri.
Demikian dikatakan Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat Prof. Dr. Puti Reno Radha Thaib, Jumat (17/3) di Batusangkar, saat memberi arahan pada Pengukuhan Kepengurusan Bundo Kanduang Tanah Datar Periode 2022-2026.
Pada kesempaan itu, Bundo menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Tanah Datar, karena sebagai payuang panji atau penasehat yang telah mendukung terlaksananya pengukuhan ini.
Bundo Kanduang yang telah dilantik, ujarnya, diharapkan bisa mengemban amanah, serta memiliki pengetahuan tentang adat dan budaya Minangkabau dalam membentuk generasi yang tangguh.
Asisten I Setda Tanah Datar Elizar, yang mewakili bupati, mengucapkan selamat kepada Bundo Kanduang yang baru saja dikukuhkan, sekaligus menyampaikan harapa, semoga ke depannya Bundo Kanduang mampu memelihara kekompakan dalam berorganisasi, serta menjaga nilai-nilai adat dan budaya di Tanah Datar.
Sementara itu, Pembina Bundo Kanduang yang juga Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra menyampaikan, pengukuhan tersebut merupakan Bundo Kanduang pilihan yang telah bersedia mengorbankan pikiran dan tenaganya, khususnya dalam menjalankan program pemerintah daerah.
Bundo kanduang sebagai suatu yang dituakan dalam suatu kaum, dikenal dengan limpapeh rumah nan gadang, amban paruik pagangan kunci, pusek jalo pumpunan tali, hiasan di dalam kampuang, sumarak dalam nagari.
Ia berharap, Bundo Kanduang sebagai ibu sejati juga memiliki tugas yang cukup berat di Minangkabau, jangan sampai organiasai Bundo Kanduang hanya sebagai hiasan dan pelengkap disaat acara resmi. "Tapi juga bisa memberiakan warna khusunya dalam pelestarian adat dan budaya di Minangkabau," katanya.(kominfotd; ed.mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar