PADANG, potretkita.net - Diduga mengalami tindak kekerasan dan eksploitasi oleh neneknua sendiri, seorang bocah mengalami tekanan. Namun kini sudah kembali terluhat cerita.
BACA JUGA
- Ketika Orang Tua Berkonflik, Dimana Anak Berlindung?
- Kekerasan Terhadap Anak Jangan jadi Warisan
- HAN nan Suram Dialami Sebelas Anak di Tanah Datar
- Sindikat Judi Masuk ke Mainan Anak-anak
- Anak Panti Asuhan Memendam Gusar Selama Setahun
Wagub Sumbar Audy Joinaldy berkunjung ke rumah boca yang sempat viral beberapa waktu lalu di media sosial, Kamis (9/03/2022). Wagub didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Gemala Ranti.
Bocah itu, menurut wagub, terlihat sudah mulai kembali ceria dan dapat berkomunikasi dengan baik. Bocah yang sebelumnya tinggal bersama neneknya itu, kini telah pindah dan tinggal bersama keluarga ayahnya. Ia pun sudah kembali lagi ke bangku sekolah, dan terus dalam pendampingan DP3AP2KB dan Dinas Sosial untuk pemulihan psikologis.
"Mentalnya sudah bagus lagi, yang penting disupport sama keluarga, lingkungan, keluarga, pemerintah, dan kembali lagi ke sekolah," kata Wagub, sebagaimana dirilis pada laman resmi sumbarprov.go.id.
Menurut pengakuan ayah korban, dirinya dan keluarga tidak tahu kalau semenjak ditinggal bersama neneknya paska kedua orang tua korban berpisah, putranya telah diputus sekolah dan malah disuruh mengamen dan mengemis.
Menindaklanjuti kasus-kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur, Wagub Audy menuturkan Pemprov Sumbar tengah duduk bersama dengan kepolisian, pengadilan dan stakeholder lainnya untuk memberikan solusi terbaik. Disamping pengawasan oleh pihak-pihak terkait, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota juga semakin ditingkatkan.
Meneruskan pernyataan Wagub, Kepala DP3AP2KB Gemala Ranti mengatakan, saat ini pengawasan tersebut terus dilakukan melalui Dinas, UPTD dan lembaga-lembaga terkait yang sudah ada.(*/ed.mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar