Rahmah Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

10 Maret 2023

Rahmah Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

PADANG PANJANG, potretkita.net - Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang; Rahmah El-Yunusiyyah, kembali diusulkan menjadi pahlawan nasional, mealui Kongres Wanita Indonesia, Kamis (9/3).


ARTIKEL RELEVAN


Kendati banyak di antara muridnya yang sudah diangkat menjadi pahlawan nasional, namun Rahmah (26 Otober 1900-26 Februari 1969) belum. Pemko Padang Panjang kembali berupaya mengusulkannya kepada lembaga terkait.


Rahmah yang memperoleh gelar syaikhah pertama dari Universitas Al-Azhar adalah pejuang kemerdekaan Indonesia, sekaligus sebagai reformator pendidikan Islam.


Pengusulan dilakukan Ketua GOW Kota Padang Panjang Nova Era Yanthy Asrul, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El-Muhammady, bersama Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA)Osman Bin Nur.


"Kedatangan kami ke sini berharap Kowani bisa membantu Padang Panjang dalam pengusulan Rahmah El Yunusiyyah sebagai pahlawan perempuan tingkat nasional dari Kota Padang Panjang," ujar Era, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.


Perjuangan untuk memperoleh pengakuan sebagai pahlawan nasional itu sudah lama, tidak hanya dilakukan oleh keluarga besar Diniyyah Puteri, tetapi juga oleh Pemko Padang Panjang. Kendati belum dianugerahi pahlawan nasional, Rahmah sudah mendapat gelar bintang Mahaputera Adipradana ketika Republik Indonesia berada di bawah kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.


Bintang Mahaputera Adipradana adalah penghargaan tertinggi negara yang diberikan kepada seseorang yang berjasa luar biasa di bidang pendidikan, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perjuangan bangsa. Penghargaan yang diberikan itu, memiliki pengakuan nasional dan internasional.


Kendati belum memperoleh gelar pahlawan nasional, namun perjuangan Rahmah di bidang pendidikan dan militer, sebenarnya sudah tak perlu diragukan lagi. Ada banyak bukti kuat yang dimiliki.


Rahmah telah mendidik banyak generasi muda puteri asal Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand dalam kurun waktu 1923 hingga 1960-an.


Di Indonesia, beberapa muridnya telah diakui selama pahlawan nasional, sementara di Malaysia sejumlah muridnya berhasil menjadi menteri dan beberapa jabatan penting politik kenegaraan lainnya.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad