TANAH DATAR, potretkita.net - Bupati Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Eka Putra menyarankan, masjid-masjid di daerah berjuluk Luhak Nan Tuo itu sudah saatnya memiliki unit usaha dan ramah musafir.
BACA JUGA
- Masjid Viral itu Ramah Musafir
- Masjid Viral Santuti Anak Yatim Lebih dari Rp159 Juta
- Masjid Viral itu Bernama Nurul Huda
"Masjid-masjid di Tanah Datar, terutama yang berada di jalur-jalur strategis dan jalan utama yang banyak dilintasi musafir, sangat disarankan untuk memiliki unit usaha. Sehingga dengan demikian, operasional dan pemeliharaan masjid tidak lagi tergantung sepenuhnya dari sumbangan warga," kata Bupati Eka, Senin (17/4) malam, saat memberi sambutan pada kegiatan Tim Khusus Safari Ramadhan Pemkab Tanah Datar.
Malam itu, bupati memimpin timnya ke Masjid Nurul Jami' Patai Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan. Terlihat hadir pada kesempatan itu tokoh masyarakat Tanah Datar yang juga bupati dua periode; M. Shadiq Pasadigoe yang pada pemilu kali ini berencana akan mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPR RI.
Rombongan disambut Camat Rambatan Roza Melfita bersama Forkopimca, Walinagari Padang Magek Syafril Jamal, pengurus dan jamaah masjid yang terletak di jalan provinsi Ombilin-Batusangkar. Jalan itu kini semakin ramai dilintasi musafir, karena menjadi akses penghubung jalan nasional Solok-Padang Panjang dan Bukittinggi-Payakumbuh.
Menurut bupati, secara pribadi dia sudah mengunjungi beberapa masjid di Jawa yang terletak di jalan utama seperti posisi Masjid Nurul Jami' saat ini. Lantaran masjidnya nyaman, sebut dia, musafir menjadi ramai singgah, baik untuk shalat maupun istirahat. Peluang itulah yang ditangkap pengurus masjid dengan mendirikan unit usaha.
"Kalau musafir sudah merasa nyaman shalat dan istirahat di masjid kita, maka ceritanya akan berkembang luas di media massa dan media sosial, seperti yang kini sudah berhasil dikembangkan masjid di Silaing Padang Panjang. Musafir jadi ramai dan mewajibkan diri sendiri mampir di masjid kita. Bila sudah begitu, maka unit usaha masjid akan maju," sebut Eka.
Eka mengakui, Masjid Nurul Jami' Patai itu sangat indah kendati pembangunannya belum selesai. Selain desain arsitekturnya menarik, lapangan parkir pun terbilang cukup luas. Dalam kondisi demikian, maka potensi pengembangan unit usaha masjid itu sangat banyak, dan punya peluang besar untuk berkembang.
Menurut bupati, seiring dengan penerapan One Way di jalan nasional Padang Panjang-Bukittinggi selama lebaran Idul Fitri 1444 H ini, maka dapat dipastikan jalan Ombilin-Batusangkar, dimana Nagari Padang Magek juga masuk jalur perlintasan akan ramai dilalui.
"Lebaran ini kita di Tanah Datar akan ramai. Tamu yang berkunjung dan melintas akan jauh lebih banyak, karena penerapan One Way Sicincin-Padang Panjang-Bukittinggi. Orang yang akan ke Padang dari arah Bukittinggi dan Payakumbuh, tentu akan memilih alternatif lewat di sini. Mari kita bersikap ramah terhadap tamu itu, sehingga mereka nanti akan kembali menikmati pesona Tanah Datar," kata bupati.
Terkait dengan saran bupati, agar Masjid Nurul Jami' mempersiapkan diri menjadi masjid ramah musafir dan selalu buka dalam 24 jam, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tanah Datar H. Khairul Anwar menyatakan, pihaknya memang sudah merancang masjid ini menjadi salah satu masjid percontohan buka 24 jam.
Khairul yang malam itu tampil sebagai penceramah menegaskan, artistektur masjid itu sangat indah dengan desain yang nyaman. Mirip dengan kebanyakan masjid yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
"Kita sudah mempersiapkan masjid ini jadi percontohan. Cuma coba usahakan, jangan sampai banyak hewan yang berkeliaran di sekitar masjid, apa lagi hewan najis. Di Aceh juga seperti ini, masjidnya buka 24 jam dengan desain rata-rata tidak pakai dinding. Tapi kesuciannya dari hewan bernajis terjamin," sebutnya.
Soal masjid 24 jam dan ramah musafir, Khairul juga menyarankan melakukan studi banding ke Masjid Jami' Nurul Huda Silaing Padang Panjang. Sebab, ujarnya, sejak mengembangkan konsep masjid ramah musafir, maka pekembangannya sangat pesat, pendapatan masjid pun meningkat tajam tanpa harus meminta-minta sumbangan untuk biaya operasional.
"Mari kita kembangkan masjid ini menjadi masjid percontohan ramah musafir dan terbuka 24 jam, sehingga jadi menyenangkan, mencerahkan, dan mengenyangkan. Tapi jangan pula hanya ramai oleh musafir saja, masjid ini juga harus diramaikan oleh masyarakat sekitar masjid," tegasnya.
Walinagari Syafril pada kesempatan itu menjelaskan, masjid tersebut mulai dibangun, sebagai pengganti masjid yang sebelumnya sudah ada dengan modal dasar hanya Rp3 juta. Namun kini, ujarnya, sudah menghabiskan dana ratusan juta rupiah.
"Hal yang paling mendesak adalah mengaspal lapangan parkir masjid, kendati pembangunan fisiknya masih membutuhkan biaya besar. Kami berharap bantuan pengaspalan ini, bisa menjadi prioritas Pemkab Tanah Datar melalui bapak bupati," sebut Syafril yang penah menjadi anggoga DPRD di kabupaten itu.
Selain pengaspalan lapangan parkir dan kelanjutan pembangunan masjid, Syafril juga berharap, pemerintah berkenan memperbaiki sejumlah jalan di Nagari Padang Magek yang kini kondisinya sudah amat memprihatinkan. Jalan itu, ujarnya, dalam keadaan sangat kritis karena terlalu banyak lobang dan ada yang terancam terban.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar