PADANG PANJANG, potretkita.net - Desa Wisata Kubu Gadang di Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur, menjadi destinasi wisata hebat dan penting beberapa tahun belakangan.
BACA JUGA
- Kubu Gadang Nan Membanggakan Warga Ekor Lubuk
- Kubu Gadang Cantik Apa Adanya
- Kubu Gadang Prioritas Pengembangan Wisata
- Kubu Gadang Mesti Terus Berinovasi
- Mandi Lumpur untuk Mengenalkan Budaya Minang
Kehebatannya itu, telah mendorong desa ini masuk menjadi penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, didampingi Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy dan Walikota Padang Panjang Fadly Amran, Sabtu (1/4) pun berkunjung ke sini.
Sandiaga Uno yang datang dengan menunggangi kuda saat menuju lokasi, mengapresiasi keunggulan Desa Kubu Gadang.
“Paket wisata yang bisa didapatkan di Kubu Gadang ini keren sekali, yang tidak terpikirkan sebelumnya namun bisa dikemas dengan baik. Seperti memasak itiak lado hijau dan memandikan kerbau, ini adalah inovasi yang luar biasa dengan kerja sama seluruh stakeholder. Semoga dari Kubu Gadang ini lahir terobosan untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024,” ujarnya.
Lantas apa yang membuat Kubu Gadang menjadi hebat dan penting? Pengelola Desa Wisata Kubu Gadang Yuliza Zein menjelaskan, dari segi aksesibilitas, desa wisata ini cukup mudah dicapai.
Menurutnya, wisatawan yang datang dari luar Sumatera Barat bisa menggunakan pesawat terbang dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, dari Bandara menggunakan transportasi umum seperti taksi, travel dengan waktu tempuh ke desa wisata Kubu Gadang hanya satu jam 30 menit dengan jarak 58 km.
Kubu Gadang yang memiliki semboyan Jadikan Kubu Gadang Kampung Halaman Anda di Sumatera Barat, meramu desa dengan penuh sentuhan inovasi dalam bentuk komodifikasi tradisi–tradisi Minang, menjadi gerbang paket wisata berupa kesenian, kuliner hingga permainan tradisional berbalut edukasi.
a. Alam
Desa wisata Kubu Gadang merupakan desa yang menawarkan pemandangan elok dengan hamparan sawah yang begitu luas. Desa ini terrlihat asri karena hampir 70 persen area persawahan dan ladang yang begitu produktif mewarnai desa Kubu Gadang. Suasana di sini menjadi semakin elok dan sejuk, karena keberadaan Gunung Marapi, Singgalang, dan Tandikek, yang dikenal dengan sebutan Tri Arga.
b. Buatan
Desa wisata Kubu Gadang memaksimalkan wisata buatan dengan mendirikan pasar digital Kubu Gadang pada tahun 2018, yang dilengkapi dengan permainan tradisional seperti permainan pacu upiah. Atraksi ini salah satu permainan tradisional yang menumbuhkan kembali tentang kebahagian masa kecil dengan peralatan sederhana yaitu pelepah pinang.
Desa ini juga memiliki fungame seperti ice breaking randai dan permainan outbond, experiental learning dimana wisawatan diajarkan bagaimana cara menananam padi, membuat pupuik batang padi, memetik lado kutu atau cabai rawit dan membuat kelas belajar seperti belajar Bahasa inggris.
c. Seni
Desa wisata Kubu Gadang memiliki berbagai seni yang bisa dinikmati oleh wisatawan diantaranya adalah Randai, yakni seni pertunjukan yang menonjolkan aspek drama dan pemerannya. Pertunjukan randai tidak hanya hiburan, namun diselipkan juga pendidikan moral, karena semua kisah yang diangkat dalam randai mengusung ajaran tentang budi, malu, susila dan pendidikan karakter.
Atraksi seni lainnya yang juga menarik di sini adalah silat yang amat populer, yakni silek lanyah. Jenis silag yang tampil di lumpur ini merupakan pengembangan dari silek tuo gunuang yang diciptakan oleh maestro silat Indonesia; Inyiak Upiak Palatiang pada tahun 1915.
Silek tuo ini dahulunya sangat diminati oleh anak muda. Namun seiring perkembangan zaman peminat mulai berkurang, akhirnya angku datuak sati salah seorang niniak mamak bersepakat menjadikan silek tuo gunuang menjadi sajian pertunjukan wisatawan.
Di sini juga bisa dinikmati pesona alat musik tradisional seperti tambua, talempoang dan tasa. Atraksi alat music tradisional ini digunakan juga untuk penyambutan tamu yang datang ke Desa Wisata Kubu Gadang. Tak hanya digunakan untuk arakan– arakan tamu, namun memainkan alat musik tradisional ini diajarkan juga kepada wisatawan.
d. Budaya
Budaya yang dijadikan salah satu daya tarik di sini adalah makan baradaik dengan petatah petitih. Makan baradaik menyuguhkan nuansa makan secara adat dan tradisi Minangkabau yang diiringi dengan petatah petitih atau pantun.
Ada juga manyerak bareh kunyit, salah satu prosesi yang digunakan untuk penyambutan tamu dengan diiring petatah petitih Minang oleh bundo kanduang, kemudian dilakukan penaburan beras kunyit kepada tamu.
Pokoknya, Kubu Gadang keren. Tak percaya? Datanglah.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar