Pemerintah Gagal Memberi Rasa Aman Warga dari Ancaman Truk Blong Rem - Potret Kita | Ini Beda

Post Top Ad

Post Top Ad

10 April 2023

Pemerintah Gagal Memberi Rasa Aman Warga dari Ancaman Truk Blong Rem

PADANG PANJANG, potretkita.net - Terasa rendah benar kepedulian pemerintah dalam memberi rasa aman kepada warga. Bayangkan, sudah tak terbilang lagi peristiwa tragis terjadi, tetapi tidak pernah ada solusi yang betul-betul memberi rasa aman.

 

pabasko

BERITA TRUK REM BLONG, klik....


Kasus demikian, setidaknya dapat dilihat dari kengerian yang setiap saat dirasakan masyarakat, sejak dari Nagari Koto Baru, Aie Angek, Panyalaian, Bukit Surungan hingga Nagari Singgalang.

 

Nagari-nagari yang berada dalam wilayah Kecamatan X Koto dan Kota Padang Panjang itu dilintasi jalan nasional. Tanjakannya amat tinggi, turunannya tajam. Tiap sebentar tabrakan beruntun terjadi. Tiap sebentar truk-truk dan kendaraan besar lainnya mengalami rem blong. Tak terbilang pula kalinya, rumah warga dihantam truk yang pengeremannya tidak berfungsi itu.

 

“Kecelakaan beruntun dan kendaraan besar menabrak rumah masyarakat di Panyalaian, sungguh amat tragis dan mengerikan. Peristiwanya terjadi tiap sebentar. Ini adalah musibah besar bagi anak nagari Padang Panjang dan X Koto, terutama peristiwa terbanyak itu terjadi di Nagari Panyalaian dan kawasan Air Mancur, Nagari Singgalang,” kata seorang pemuka masyarakat Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko) Bernes Anes Dt. Pisang, Senin (10/4) pagi.

 

Dt. Pisang mengutarakan sikapnya itu, menanggapi peristiwa kecelakaan beruntun yang terjadi Ahad (9/2) pukul 12.00 WIB di Jorong Bintungan, Nagari Panyalaian, ulah sebuah truk tronton B 9178 DU yang membawa alat berat dari arah Bukittinggi, mengalami rem blong, lalu menghantam sejumlah kendaraan dan rumah.

 

Sedikitnya 14 orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia adalah Hanif Aidhil Alwana yang sehari-harinya adalah pegawai Komisi Yudisial, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, dan kader Muhammadiyah.

 

Dalam peristiwa itu, kendaraan yang dihantam truk itu di antaranya minibus Toyota Kijang BA 1828 PE, Daihatsu Xenia BA 1098 FM, sepeda motor B 3344 CLZ, minibus Suzuki Carry BA 1482 NF, Toyota Kijang pick up tanpa nopol, Toyota Kijang Super BA 1739 EN, dan sepeda motor BA 3646 YA. Truk juga menabrak beberapa rumah dan tempat percetakan bahan bangunan batako dan empat pejalan kaki.

  

Dt. Pisang mempertanyakan, kenapa musibah kecelakaan beruntun di jalan nasional yang menghubungkan Padang Panjang dengan Bukittinggi ini, tidak pernah mendapat perhatian serius dari pihak yang bertanggung jawab, termasuk pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan semua jajaran pemerintahan.


Bernes%20Anes

Bernes Anes Dt. Pisang

 






“Seolah-olah nyawa anak nagari di jalur jalan raya yang dipadati truk-truk bertonase besar itu, menjadi tidak berharga dan begitu gampangnya menjadi korban. Jangan dibilang musibah, karena kecelakaan ini terjadi secara beruntun. Tiap sebentar. Tahun 2023 yang belum cukup empat bulan, sudah entah berapa kali terjadi, termasuk mengakibatkan korban meninggal dunia dan rumah roboh,” tuturnya.

 

Tolong, ujarnya, hal ini menjadi perhatian serius pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap keselamatan di jalan raya, khususnya petugas pemerintah yang mengawasi pelanggaran operasional kendaraan, petugas yang bertugas terhadap keamanan jalan, dan petugas yang bertanggung jawab terhadap keamanan masyarakat.

 

“Tanganilah dengan baik, serius, dan penuh tanggung jawab agar tragedi ini tak terjadi lagi. Sudah terlalu banyak nyawa melayang dalam kecelakaan rem blong ini, terkadang diakibatkan truk-truk kelebihan muatan, berusia tua, pengemudi tidak cermat, kontur jalan yang berbahaya, dan penyebab lain,” tuturnya.

 

Bila pemerintah tidak juga menunjukkan kepedulian, tegasnya, masyarakat Pabasko tidak akan segan-segan turun ke jalan, mencegat truk-truk yang akan lewat di jalur maut ini.

 

Alah panek (sudah penata) rakyat menjerit, bagai berteriak di gurun sahara yang lengang. Untuk mengetahui siapa yang berwenang dalam urusan ini saja, alangkah sulitnya,” sebut warga Pabasko Badunsanak.

 

Dt. Pisang menyebut, selain akan mencegat truk-truk itu, masyarakat juga akan melaporkan masalah ini ke semua instansi terkait, khususnya Presiden RI Joko Widodo, DPR RI, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, dan DPRD Sumbar.

 

“Kito ambek sajo kendaraan berat itu lewat di daerah Aie Angek. Alah muak wak mancaliak mah, indak ado usaho pemerintah yang berwenang di siko nampaknyo do. Kalau keluarganyo nan kanai bisuak, baru sadarnyo (Kita cegat saja kendaraan berat itu lewat di daerah Aie Angek. Sudah muak kita melihat, tidak ada usaha pemerintah yang berwenang dalam hal ini. Nan kalau keluarganya yang jadi korban, baru sadar),” sebut warga lainnya.(MUSRIADI MUSANIF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad