PWM Sumbar Minta Polda Usut Kasus Penghinaan terhadap Muhammadiyah - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

26 April 2023

PWM Sumbar Minta Polda Usut Kasus Penghinaan terhadap Muhammadiyah

PADANG, potretkita.net - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat meminta Polda Sumbar memproses laporan, terkait dengan dugaan penghinaan dan ujaran kebencian terhadap Muhammadiyah.


BACA JUGA


Demikian disampaikan Ketua PWM Sumbar Dr. Bakhtiar, M.Ag., Rabu (26/4), di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl. Sawahan, dalam pernyataan sikap terkait dugaan penghinaan dan ujaran kebencian yang menyatakan Muhammadiyah sebagai sekte, dan menyamakan dengan Syiah serta berislamlah tanpa ormas.


Pada kesempatan itu, Bakhtiar didampingi Ketua LBH PWM Sumbar Dr. Miko Kamal Ph.D, dan para wakil ketua; Ki Jal Atri Tanjung, Zaitul Ikhlas Saad, Dr. Zaim Rais, Dr. Murisal, Dr. Syur'aini, Afrizal Harun, Bendahara PWM Muhammad Najmi, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Payakumbuh Ustadz Irwandi Nashir. Hadir juga Angkatan Muda Portito, Aya Syofya Miza, dan Hafiz Mahendra.


"Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar menyadari, setiap orang mempunyai hak mengeluarkan pendapat. Namun hak tersebut tidak boleh digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian, karena ujaran kebencian adalah masalah serius yang memicu konflik, merusak hubungan sosial serta kesejahteraan masyarakat," katanya.


Menyikapi tindakan HEH, mudir sebuah pesantren di Payakumbuh, PWM Sumbar menyatakan mengecam tindakannya  yang membuat status “Yang masih menganut biar melek..ini sisi kesamaannya dengan syi’ah Beislamlah tanpa ormas.”


Dan di dalam status tersebut, katanya, memuat video ceramah salah seorang ustadz bernama Farhan Abu Furahan Hafidzahullah yang sudah diklarifikasi dua tahun lalu.


"Meminta Polda Sumbar memproses laporan pengaduan yang sudah dilayangkan warga Muhammadiyah ke Polres Payakumbuh secara adil, cepat dan tuntas," katanya.


Selain dugaan ujaran kebencian yang disampaikan Ustadz HEH, PWM Sumbar juga meminta perkara oknum ASN BRIN berinisia TJ dan APH diusut tuntas oleh jajaran kepoisian, karena dapat menimbulkan pertentangan internal umat Islam.


"Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kerukunan antar sesama anak bangsa, menghargai keberagaman sebagai sebuah keniscayaan yang dihormati. Bijak dalam mengunakan media sosial sesuai denganm filosofi ABS-SBK," katanya.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad