Cerita Guru Jelang Pensiun yang Duduk di Kursi Bupati - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

12 Juli 2021

Cerita Guru Jelang Pensiun yang Duduk di Kursi Bupati

BEBERAPA detik lagi mereka akan pensiun. Surat Keputusan (SK) sudah siap. Tinggal membagikan saja lagi. Tiba-tiba mereka dipanggil ke ruang kerja bupati.

Bupati Eka Putra berdiri di samping guru yang menduduki kursi kerja bupati.

Dari sinilah cerita bergulir. Lima orang yang akan pensiun, dipanggil pada hari dan waktu yang sama. Empat di antaranya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berprofesi sebagai guru, satu lagi pegawai di kantor camat.


Tiba-tiba saja, bergiliran mereka disuruh duduk di kursi bupati. Kursi itu, lengkap dengan  mejanyanya, sehari-hari digunakan Bupati Tanah Datar Eka Putra untuk bekerja. Kini, para guru itu yang disuruh duduk di sana, sementara sang bupati berdiri di sampingnya. Jepret-jepret. Fotografer pun segera beraksi, menyambut momen yang tak diduga-duga itu.


Ada di antara ASN yang sebentar lagi akan menerima SK pensiun itu, seumur-umur belum pernah masuk ke ruang kerja bupati. Inilah yang membuat mereka kaget, lalu kemudian merasa tersanjung, bukan kepalang. Hal yang membuat mereka tak bisa tidur semalaman, setelah mendapat kabar harus menghadap bupati, kini terjawab sudah.


‘’Indak bisa lalok ambo tadi malam pak bupati, apo kiro-kiro salah ambo mangko dipanggia. Eh, kironya ndak kanai berang doh, malah dapek piagam dan duduk di kursi bupati (tak bisa tidur saya semalaman pak bupati, apakah gerangan kesalahan yang saya perbuat, sehingga dipanggil bupati. Rupanya tidak untuk dimarahi, saya datang ke sini malah dapat piagam dan disuruh duduk di kursi bupati,’’ ujar salah seorang di antaranya menggunakan Bahasa Minangkabau khas Batusangkar.


‘’Ini merupakan apresiasi dan penghargaan saya atas pengabdian bapak dan ibu selama ini,’’ ujar Bupati Tanah Datar Eka Putra singkat.


Prosesi itu berlangsung pada Jumat (9/7), di Kantor Bupati Tanah Datar; Jl.Sutan Alam Bagagarsyah Pagaruyuang. Sejumlah pejabat terkait turut menyaksikan, di antaranya Asisten Administasi Umum Setda Helfy Rahmy Harun, Kepala BKPSDM Jasrinaldi, Kabag Humas Protokol Setda Yusrizal, dan Kabid Pengadaan Pensiun dan Informasi BKPSDM Yuri Yasmin.


Eka menyebut, atas nama pemerintah daerah, dirinya menyampaikan terima kasih, karena para guru itu telah mengabdikan diri untuk kemajuan masyarakat Tanah Datar dalam rentang waktu yang lama. Bupati pun mendoakan, semoga pengabdian mereka bernilai ibadah di hadapan Allah.


‘’Pemerintah daerah tidak akan mampu memberikan penghargaan kepada ASN purna tugas dalam bentuk materi, tetapi bertemu langsung menyerahkan SK pensiun dan piagam penghargaan adalah bentuk dari apresiasi pemerintah daerah. Dengan bertemu langsung, tentu akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami dan bapak ibu yang memasuki masa pensiun itu,’’ sebutnya.

Usai menerima piagam, para guru yang pensiun itupun foto bersama sang bupati.

Khusus kepada lima guru yang memasuki masa pensiun itu, bupati berharap, agar tetap memberikan dedikasi untuk memotivasi dan mencerdaskan masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggal, termasuk membentengi generasi muda dari ancaman narkoba dan prilaku negatif lainnya.


Kasnidar, kepala SDN Negeri 05 Padang Gantiang adalah seorang guru yang menerima SK pensiun pada kesempatan itu. Dia tidak pernah menyangka akan diundang untuk menerima SK langsung dari bupati dan di ruangan kerjanya. ‘’Saya tidak menduga sama sekali, dan merasa sangat tersanjung dengan acara ramah tamah ini. Ini pertama kali saya masuk ruang kerja bupati,’’ ucapnya.


Kasnidar bertugas sebagai guru selama 38 tahun. Kendati berat untuk berpisah dengan murid-muridnya, tetapi sudah sampai di batas akhir masa dinas, dia pun mengaku ikhlas dan rela menerima SK pensiun tersebut.


Hal serupa juga diakui Tuti Fariani dan Darwilis; guru di SD Negeri 01 Sungayang. Keduanya mengaku bersyukur, karena banyak anak didik mereka yang sudah berhasil di berbagai bidang kehidupan. Mendengar mereka sudah sukses saja, sebut keduanya, rasa syukur dan bangga pun menjalar ke segenap jasmani dan rohani mereka.


Afridawati dari SD Negeri 11 Tanjung Barulak juga begitu. Dia mengaku haru, ketika berfoto dengan bupati saat dia langsung duduk di kursi kerja bupati, sementara bupati berdiri di sebelahnya. ‘’Ini merupakan apresiasi yang luar biasa bagi saya. Tak pernah menyangka sama sekali, prosesi ini akan menjadi amat mengharukan,’’ tuturnya.


Satu-satunya ASN yang menerima SK pensiun pada kesempatan itu, yang tidak berasal dari tenaga pendidik adalah Muhammad Indra Caya. Dia terakhir menjabat sebagai kasi Kessos di kantor Camat Pariangan. Ketika ada pemberitahuan dia disuruh datang ke kantor bupati. Muhammad mengaku tidak bisa tidur. Sebab, hal seperti itu belum pernah dialaminya selama bertugas.


Jasrinaldi menjelaskan, sebenarnya ada tujuh ASN yang diundang ke ruangan kerja bupati untuk menerima SK pensiun, namun yang dua lagi kondisinya dalam keadaan kurang sehat.


Tahun 2021 ini, timpal Yuri, ada 310 orang ASN di Tanah Datar akan pensiun; sebanyak 292 orang di antaranya sesuai Batas Usia Pensiun (BUP), dua orang pensiun atas permintaan sendiri, dan 16 orang pensiun janda/duda.


Pada 2022 dan 2023 nanti, imbuhnya, jumlah guru yang akan pensiun terbilang banyak. Malah untuk pensiunan 2022 sebanyak 253 orang, didominasi guru. Sementara tahun ini Tanah Datar hanya kebagian formasi penerimaan guru sebanyak  143 orang, statusnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K.(musriadi musanif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad