TANAH DATAR, POTRETKITA.net -- Sedikitnya, sembilan anak muda saat ini sedang memimpin di Sumatera Barat. Mereka ada yang menjadi wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota dan wakil walikota.
Wabup Tanah Datar Richi Aprian, satu dari sembilan anak muda yang kini sedang memimpin di Sumbar. |
Berikutnya, Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansyah (38), Wakil Walikota Solok Rahmadhani Kirana Putra (33), Wakil Bupati Limapuluh Kota Rizki Kurniawan (32), dan Bupati Sijunjung Dwipa Yuswir (31).
‘’Mahasiswa saat ini tak perlu takut jadi pemimpin di masa datang. Saat ini saja ada sembilan anak muda yang memimpin daerah di Sumbar,’’ kata Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, Rabu (14/7), saat menjadi narasumber secara virtual pada kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Menengah (PKMM) IAIN Batusangkar.
Pada pelatihan yang dilaksanakan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) itu, Richi menyebut, Rasulullah SAW menerima amanah sebagai pemimpin, juga saat masih berusia muda, yakni pada umur 40 tahun. Hal yang sama juga terjadi pada presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Menurut Richi, memimpin di usia muda tentu akan mampu melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif. Apalagi, ujarnya, di usia muda badan masih kuat dan sehat, pemikiran masih jernih, dan kreatifitas terbilang masih hebat.
Berbekal potensi itu, sebutnya, tinggal lagi bagaimana mewujudkan ide menjadi realistis dan bisa dikomunikasikan dengan baik, sejalan pula dengan nilai-nilai yang ada di tengah masyarakat. Untuk mewujudkannya, kata dia, dibutuhkan kesabaran, keikhlasan, tidak mudah patah semangat, dan tidak menyerah pada kondisi sulit yang dihadapi.
‘’Dengan potensi yang dimiliki mahasiswa, kita berharap bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan Tanah Datar. Kegiatan ini sangat kami apresiasi, karena mampu menjadi wadah terbaik dalam menyiapkan calon-calon pemimpin terbaik untuk masa datang,’’ katanya.
Richi mengatakan, pemimpin yang harus dipersiapkan dalam menghadapi masa depan haruslah orang yang mampu menyikapi globalisasi dengan baik. Sebab, tegasnya, di era itu teknologi telekomunikasi menyebabkan jarak dan waktu tidak lagi jadi rintangan.
‘’Jangan terpaku pada rutinitas saja, tetapi harus bisa mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya untuk hal yang positif. Tambahan lagi, harus bisa pula memafaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Produktif di usia muda merupakan kunci sukses di masa depan. Kegagalan menata waktu akan berujung penyesalan di usia tua,’’ sebutnya.
Wabup berpesan, para mahasiswa hari ini jangan lupa kewajiban, yakni belajar dengan sungguh-sungguh dan diimbangi pengembangan kualitas diri, terutama melalui kegiatan-kegiatan pelatihan yang diselenggarakan secara baik.
Dengan aktif di organisasi, imbuh Richi, seorang mahasiswa akan memperoleh nilai tambah untuk mengaktualisasikan diri, tetapi jangan lupa, tujuan utama jadi mahasiswa adalah belajar. Maka, harus punya target dalam menjalani pendidikan di kampus.
‘’Alhamdulillah, saya saat masih kuliah aktif di berbagai organisasi dan memegang beberapa jabatan, namun bisa menamatkan kuliah tepat waktu dengan nilai cukup tinggi,” ucapnya memotivasi.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar