AGAM, POTRETKITA.net -- Satu dari empat daerah peraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Sumatera Barat adalah Sungai Batang. Nagari itu berada di pinggiran Danau Maninjau nan mempesona, dalam wilayah Kabupaten Agam.
foto-foto kemenparekraf.go.id |
Dengan masuknya Wisata Sungai Batang di Kabupaten Agam ke dalam daftar 50 besar ADWI 2021, sebutnya, diharapkan akan memberikan dampak pada pengembangan ekonomi masyarakat yang berkeadilan.
"Ini adalah penghargaan bagi Kabupaten Agam dan juga Desa Wisata Sungai Batang karena tembus dari total 75.000 desa lebih desa di Indonesia, menjadi 50 desa wisata terbaik. Sungai Batang menjadi bagian dari desa wisata Indonesia Bangkit," kata Uno, sebagaimana dikutip dari keerangan pers Kementerian Parekraf.
Situs makam Syekh Muhammad Amrullah, ulama besar sekaligus kakek dari Buya Hamka, menjadi tempat wisata religi yang ditawarkan. Selain itu museum Buya Hamka juga menjadi daya tarik wisata yang sering dikunjungi oleh turis asing.
Sungai Batang juga memiliki potensi alam dengan panorama Danau Maninjau yang begitu memanjakan mata. Berada di dekat persawahan, dengan air yang tenang dan di sana wisatawan juga dapat melihat burung bangau beterbangan. Selain tempat wisata, terdapat homestay dengan desain bangunan khas Minang.
Tidak ketinggalan dari segi kuliner, Desa Sungai Batang berlimpah dengan hasil komoditas ikan kecil berwarna putih kekuningan, yang biasa disebut Rinuak. Ikan ini merupakan hewan endemik Danau Maninjau, ikan ini bisa diolah menjadi berbagai macam makanan dan menjadi salah satu suvenir kuliner khas dari desa Sungai Batang.
"Kami ingin memberikan apresiasi kepada semua yang ada di sini yang sudah menjadikan tempat ini tempat yang berkah dan mudah-mudahan pascapandemi menjadi tujuan wisata tujuan nusantara maupun mancanegara," kata Sandiaga Uno yang menyempatkan diri singgah di Museum Buya Hamka.
BACA JUGA Menteri Parekraf Serahkan ADWI 2021 untuk Kampung Minang Nagari Sumpu, Barus, Kota Penuh Aroma Spiritual , Pariangan Nan Molek
"Saya titip pesan agar protokol kesehatan yang ketat dan disiplin benar-benar diterapkan sehingga kita bisa berharap pada pariwisata dan ekonomi kreatif, juga UMKM di sini segera bangkit," kata Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya bersama pihak terkait juga akan melakukan revitalisasi Danau Maninjau agar bisa menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. Kawasan Danau Maninjau dinilai sangat penting karena sudah masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional sehingga dapat menunjang potensi pariwisata wilayah sekitar.
Salah satu persoalan yang sedang dihadapi Danau Maninjau adalah sedimentasi yang tinggi akibat banyaknya Keramba Jaring Apung (KJA) yang belum tertata sesuai dengan daya dukung dan daya tampung danau.
"Kami dapat tugas dari Kemenkomarves untuk menata Danau Maninjau seperti kita menata Danau Toba. Berangkat dari pengalaman itu, kita tentunya harus mengutamakan kearifan lokal, kita ajak tokoh-tokoh daerah, tokoh agama, Ketua DPRD, bupati dan wakil bupati, tokoh ulama besar, juga UMKM," kata Sandiaga.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan yang sesuai dengan kearifan lokal, dengan menghadirkan program yang berpihak berkeadilan kepada masyarakat.
"Ini yang akan kami lakukan dengan melakukan diskusi dan melibatkan masyarakat dengan memperhatikan kearifan lokal. Mudah-mudahan bisa segera menemukan solusi," kata Sandiaga, dikutip dari keterangan Plt. Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Cecep Rukendi.
Wakil Bupati Agam Irwan Fikri, menyambut baik kehadiran Menparekraf dan rencana yang akan dilakukan ke depan dalam upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Barat, dan Kabupaten Agam pada khususnya.
"Kami berbahagia dengan kunjungan menteri bersama seluruh rombongan, ini jadi penyemangat bagi kami dan mudah-mudahan pariwisata kita akan bangkit ke depan," katanya.(mus/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar