DELISERDANG, potretkita.net - Kepedulian masyarakat dalam mengawasi prilaku koruptif kini mulai bagus. Setidaknya, hal itu ditandi dengan kesadaran dalam melapor, ketika menemukan adanya dugaan korupsi.
![]() |
| EDY RAHMAYADI MENJELANG KEGIATAN HAKORDIA 2022 |
"Hingga Oktober 2022, terdapat 310 laporan dugaan korupsi yang diterima KPK di Sumatera Utara (Sumut). Tingginya laporan ini, tanda semakin peduli dan sadarnya masyarakat Sumut tentang korupsi," kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Alex Marwata.
Alex mengatakan hal itu, Selasa (29/11/2022), di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut di Deliserdang, pada konferensi pers Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia).
Menurut Alex, tingginya laporan masyarakat menjadi tanda semakin peduli dan sadarnya masyarakat Sumut tentang korupsi. “Ini menunjukkan partisipasi masyarakat tinggi, kesadarannya melaporkan dugaan korupsi, bukan berarti banyak laporan banyak yang korup, itu lebih baik ketimbang daerah yang masyarakatnya pasif, jadi bukan berarti yang sedikit laporan tidak banyak tindakan korupsi,” katanya.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, untuk mencegah terjadinya korupsi perlu partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Menurutnya, itu akan membuat pemerintah bekerja lebih profesional.
“Masyarakat, teman-teman wartawan harus berpartisipasi karena tidak cukup hanya KPK, Polisi, Jaksa dan lembaga lainnya, wartawan dan masyarakat harus mengawasi ke perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, laporan dan pertanggungjawaban,” kata Edy, didampingi Kapolda Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Kepala Kejati Idianto.
Kegiatan Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Sumatera Utara (Sumut) resmi dibuka. Rangkaian kegiatan akan berlangsung mulai 29-30 November 2022.
Kegiatan tersebut disemarakkan dengan berbagai kegiatan, dimulai dari expo atau pameran yang diikuti 100 booth dari organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, kabupaten/kota, lembaga pemerintah lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Pancing, Deliserdang.
Masing-masing booth menampilkan ciri khas instansinya. Ada yang memamerkan programnya ada juga yang membuka pelayanan untuk masyarakat. Meski baru dibuka, tampak ratusan orang masyarakat dan pelajar antusias dan memadati kawasan expo. Masyarakat yang datang asyik melihat lihat deretan expo tersebut.
Selain itu dalam rangkaian kegiatan tersebut, juga diisi dengan seminar harta kekayaan hingga penyuluh anti korupsi. Diharapkan, dengan mengikuti seminar tersebut masyarakat bisa memahami prinsip prinsip mengenai anti korupsi.
“Sehingga yang mengawasi tata kelola pemerintahan tidak hanya aparat penegak hukum, melainkan juga masyarakat,” kata Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Edy Suryanto.
Berbagai lomba pun ikut meramaikan Hakordia. Mulai lomba mewarnai, lomba tari, lomba puisi dan lomba debat anti korupsi. “Ada juga dongeng, diskusi media, dan dialog interaktif di televisi, ” kata Edy Suryanto yang juga panitia pelaksana kegiatan.
Selain itu akan diputar juga film anti korupsi untuk pelajar sekolah dan mahasiswa. Pemutaran film akan digelar di GOR Pemprov Sumut. Rangkaian kegiatan pun ditutup dengan penampilan Wali Band pada tanggal 30 November 2022 malam di Lapangan Astaka, Jalan Pancing, Deliserdang. Diharapkan masyarakat dapat merasakan semangat Hari Anti Korupsi Sedunia dengan semarak kegiatan yang cukup banyak tersebut.
Edy Suryanto pun mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam kegiatan tersebut. “Rangkaian Hakordia ini mendapat dukungan penuh Pemprov Sumut, kami ucapkan terima kasih juga kepada pemkab dan pemko se-Sumut, ” katanya.(diskomonfosu; ed. mus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar