Data Hilang Kembali Bertambah, Korban Meninggal Gempa Cianjur 328 Orang - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

30 November 2022

Data Hilang Kembali Bertambah, Korban Meninggal Gempa Cianjur 328 Orang

CIANJUR, potretkita.net - Sedikitnya, 328 orang dilaporkan meninggal dunia, pascagempa bumi magnitudo 5,6 yang menghentak di Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan laporan orang hilang kembali bertambah.

ANAK-ANAK TERDAMPAK GEMPA GEMBIRA BERSAMA POLWAN.(humas polri)

Pada Selasa (29/11), tim gabungan berhasil menemukan empat jenazah lagi, sehingga jumlah korban meninggal menjadi 328, dan berdasarkan data awal, maka korban hilang tersisa lima lagi. Lalu kemudian, ada kepala desa yang melapor sebagai laporan baru, delapan warga mereka belum digemukan hingga saat ini. Dengan demikian, angka orang hilang bertambah kembali menjadi 13 orang.


"Tim gabungan berhasil menemukan 4 jenazah sehingga korban hilang tersisa 5 orang. Namun berdasarkan laporan yang kami terima, ada laporan korban hilang tambahan pada Selasa (29/11) pagi yang kami terima dari Desa Cijedil sebanyak 6 orang, dan dari Desa Mangunkerta sebanyak 2 orang. Sehingga total korban hilang menjadi 13 jiwa," jelas Dandim 0608 Kabupaten Cianjur Letkol. Arm Hariyanto.


Untuk korban luka berat yang masih dirawat di RS wilayah Cianjur tersisa 68 orang, artinya 40 pasien luka berat yang sebelumnya masih dirawat saat ini sudah pulang dan melakukan rawat jalan. Titik pengungsian ada 39.985. Total pengungsi berjumlah 108.720 dengan rincian pengungsi laki-laki 52,987 dan pengungsi perempuan 55,733 jiwa.


Sedangkan distribusi logistik ke desa yang sulit diakses tetap dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua. Adapun logistik yang diberikan adalah air mineral 100 dus, beras 2600 kg, mie Instan 172 dus, obat-obatan 18 dus, selimut 495 pcs, perlengkapan ibadah 30 pcs, makanan dalam kemasan 52 pcs, terpal 229 lembar, paket sembako 400 pax, dan matras 450 lembar.


Sementara itu, mengutip informasi yang dilansir tribratanews.polri.go.id, hingga saat ini Polri berupaya menghadirkan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi itu. Selain membantu proses evakuasi dan pemberian bantuan sembako serta kebutuhan masyarakat, Polri juga telah menyiapkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.


 BERITA TERKAIT 


Kepala Pusdokkes Polri, Irjen. Pol. dr. Asep Hendradiana, Sp.An., KIC., M.Kes., menjelaskan, Polri telah membentuk satgas kesehatan untuk melayani masyarakat korban gempa Cianjur, baik yang meninggal, terluka maupun sakit pasca gempa. 

“Adapun personel yang dilibatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, yakni sebanyak 261 personel terdiri dari dokter spesialis 21 personel, dokter umum 41 personel, dokter gigi 5 personel, perawat 96 personel, tenaga kesehatan (nakes) 36 personel, dan non-nakes sebanyak 62 personel,” jelas Kapusdokkes Polri, Rabu (30/11/2022).


Selain kesiapan personel, lanjutnya, tim satgas kesehatan Polri juga menyiapkan sebanyak 19 unit ambulans, mobil double cabin 3 unit dan kendaraan roda dua sebanyak 16 unit. Polri juga menyiapkan RS Bhayangkara sebagai tempat perawatan dan RSUD Sayang Cianjur sebagai posko Disaster Victim Identification (DVI).


“Dari data pasien yang ditangani hingga Selasa (29/11) di RS Bhayangkara Cianjur sebanyak 463 pasien. Terdiri dari 281 pasien luka ringan, luka berat 72 pasien, tindakan operasi 55 pasien dan 30 pasien dirujuk ke rumah sakit lain," jelasnya.


Sementara di RS Bhayangkara Setukpa menangani 2 pasien luka sedang dan 7 orang menjalani rawat inap. Dari data DVI sampai saat ini sudah ada 149 jenazah teridentifikasi dan saat ini proses identifikasi masih berlangsung," jelasnya.


Dalam pada itu, Polwan Polda Jabar menurutnkan tim trauma healing untuk atasi gangguan psikologis anak-anak korban gempa, di Kampung Bunipasir, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.


Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes. Pol. Ibrahim Tompo, anggota Polwan Polda Jabar menghibur dan mengajak anak-anak bermain sambil memberikan hadiah dan makanan ringan. Kegiatan itu dilakukan untuk memberikan terapi gangguan psikologis anak akibat gempa, seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono menyebut, frekuesi gempa susulan pada hari kesepuluh ini termonitor mulai mengalami penurunan. Total gempa susulan hingga pukul 15.00 WIB, Rabu (30/11) sebanyak 343 kali, dengan magnitudo berkisar antara 4,2 hingga 1,0.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad