Tahniah Anies Baswedan untuk Nasyiyatul Aisyiyah - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

07 Agustus 2021

Tahniah Anies Baswedan untuk Nasyiyatul Aisyiyah

JAKARTA, POTRETKITA.net -- Nasyiyatul Aisyiyah genap berusia 93 tahun. Organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan generasi muda putri itu, telah memberi kontribusi penting dalam memajukan kehidupan perempuan di Indonesia khususnya, internasional pada umumnya,

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(muhammadiyah.or.id)

Di usia 93 tahun pada Sabtu (7/8/2021), Gubernur DKI Anies Baswedan menyediakan waktu khusus untuk mengucapkan selamat (tahniah) kepada seluruh warga Nasyiyatul Aisyiyah (NA) di manapun berada.


“Pada usia seperti ini keberadaan Nasyiatul Aisyiyah telah melahirkan begitu banyak cerita tentang perempuan, tentang ikhtiar untuk memajukan kaum perempuan dan untuk sama-sama meraih kemerdekaan dan hingga saat ini memiliki catatan yang amat panjang. InsyaAllah pencapaian yang sudah panjang ini akan terus berkembang,” pesannya.


Atas usia yang hampir satu abad, Anies berpesan agar Nasyiatul Aisyiyah tidak terlalu banyak melihat ke belakang, tapi justru menatap masa depan yang jauh lebih panjang.


“Kecenderungannya, organisasi yang memiliki sejarah perjalanan sejarah, perjalanan cukup panjang, kecenderungan untuk melihat ke belakang, kecenderungan untuk melihat kepada prestasi-prestasi yang pernah diraih di masa lalu karena usianya yang panjang, maka Nasyiatul Aisyiyah jangan terlalu banyak melihat ke belakang,” 


Menurut Anies, lihatlah ke depan, kalau ada yang bertanya apakah Nasyiatul Aisyiyah organisasi yang sudah tua, maka jawab, Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi yang masih muda. Muda-tua adalah soal cara pandang. Bila yang dibicarakan adalah masa lalunya maka sudah tua. Tapi bila yang diceritakan adalah masa depannya, maka masih muda.


“Nasyiatul Aisyiyah harus terus menjadi organisasi yang dibicarakan masa depannya, yang membicarakan masa depannya, yang memperjuangkan untuk kaum perempuan, untuk umat, untuk kemajuan bangsa ke masa depan. 93 tahun perjalanan tidak dianggap sebagai perjalanan yang tua, lama, tapi tengok ke depan. Masih panjang perjalanan itu. Maka, selamat milad, salam hangat, salam hormat,” kaa Anies, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah; muhammadiyah.or.id.


DIRAYAKAN SECARA DARING

Bebeda dengan tahun sebelumnya, peringatan milad Nasyiyatul Aisyiyah ke-93 dilakukan secara virtual atau media dalam jaringan (daring) internet. Nasyiyatul Aisyiyah berdiri sejak 28 Dzulhijjah 1345 Hijriyah atau 16 Mei 1931 Masehi ini mengambil tema “Khidmat Perempuan dalam Dakwah Kemanusiaan.”

Ketua Umum PP Nasyiyatul Aisyiyah Diyah Puspitarini.(nasyiah.or.id)

Membuka perayaan milad, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Diyah Puspitarini menyampaikan, tema ‘khidmat’ merujuk pada perjalanan Nasyiatul Aisyiyah dari lahir hingga hari ini yang semua itu bermuara pada satu frasa: dakwah kemanusiaan inklusif.


“Dalam asas gerakan Nasyiatul Aisyiyah yang mencakup: asas keislaman, asas dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, asas pemberdayaan kader, asas kemasyarakatan dan asas ketinggian ilmu, kesemua asas ini menjadi spirit gerak dan program Nasyiatul Aisyiyah di berbagai aksinya,” tutur Diyah.


“Asas inilah yang menjadi penguat dalam tema milad tahun ini, bahwa khidmat perempuan yang didasarkan pada asas gerakan Nasyiatul Aisyiyah akan menghasilkan spirit dakwah yang lebih manfaat dan bermartabat, tidak hanya terbatas pada pujian dan sanjungan, namun mengentaskan persoalan dasar kemanusiaan yang terjadi di lingkungan sekitar, di Indonesia atau masyarakat dunia internasional,” imbuhnya.


Dari tahun 1931, Nasyiatul Aisyiyah hingga saat ini telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan, kemasyarakatan dan ekonomi menjadi kegiatan yang menonjol disamping dakwah dan perkaderan.


“Khidmat perempuan dalam dakwah kemanusiaan adalah visualisasi sebagai simbol bertahan, simpati, solidaritas dan upaya tetap menjalankan roda gerak organisasi Nasyiatul Aisyiyah, meski dalam keterbatasan di masa pandemi ini,” jelasnya.


Kepada para kader, Diyah Puspitarini menyampaikan tiga pesan khusus dalam peringatan milad ini. Pertama, kondisi pandemi seharunya membuat kader Nasyiatul Aisyiyah untuk berbuat aktif dalam menjaga salah satu maqashid syariah (tujuan syariat) yakni hifdzun nafs atau menjaga jiwa. Baik melalui upaya pencegahan hingga penanganan Covid-19.


Kedua, para kader diharapkan untuk saling membantu, tolong menolong dalam menggerakkan organisasi dengan rasa simpati yang ditunjukkan dengan kepedulian antar sesama beserta keluarga dan lingkungannya. Ketiga, para kader diharapkan untuk berkontribusi dengan memberikan apapun yang bisa diperbuat sesuai disiplin ilmu dan profesinya untuk menangani pandemi.


Keempat, para kader diharapkan selektif dalam mendapatkan informasi tentang Covid dan pantang menjadi penyebar berita hoax covid yang tanpa sumber yang jelas. Kader Nasyiah harus cerdas dan berpikiran maju, sehingga mampu menyaring dan memberikan informasi yang benar dan tepat.


Kelima, Diyah berpesan agar kader Nasyiah menggunakan pertambahan masa bakti akibat pemunduran muktamar sebagai kesempatan untuk menyempurnakan khidmat kerja dakwah kemanusiaan dengan profesionalitas menuju Nasyiatul Aisyiyah yang go-international.


Selain lima hal di atas, Diyah mengajak pemerintah untuk bergandengan tangan dengan berbagai pihak, melakukan kerja nyata penanggulangan pandemi dengan membuat kebijakan yang memihak dengan kepentingan rakyat.


“Sebab saat ini kondisi rakyat cukup memprihatinkan dan bahkan bangsa ini dihadapkan pada kenaikan angka stunting, lost generation, hingga resesi ekonomi, serta kondisi fasilitas kesehatan yang belum memadai. Maka membuat kebijakan yang mempertimbangkan kondisi ekonomi jangan sampai juga mengutamakan kebijakan kesehatan yang utama, karena mereka yang meninggal bukanlah deretan angka, namun nyawa. Utamakan pula kebijakan yang tetap memperhatikan hak bagi perempuan dan anak,” tuturnya.


Yunda Nasyiah yang berbahagia, ujarnya, menggerakkan organisasi Nasyiatul Aisyiyah yang berusia hampir satu abad bukanlah pekerjaan yang mudah, maka orang-orang yang menggerakkan pun juga dipilih, padahal kader Nasyiah juga memiliki tanggungjawab dan beban publik dan individu, namun tetap memilih berkhidmat di Nasyiatul Aisyiyah. Karena kita semua adalah orang pilihan, maka segala yang kita lakukan untuk Nasyiah akan bermanfaat bagi masyarakat luas.


"Terimakasih kader Nasyiah seluruh Indonesia, perempuan muda berkemajuan,” pungkas Diyah.(MUSRIADI MUSANIF, dirangkum dari muhammadiyah.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad