Pengajian MANTAB Inovasi Muhammadiyah Cabang Pasaman - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

03 November 2021

Pengajian MANTAB Inovasi Muhammadiyah Cabang Pasaman

PASBAR, POTRETKITA.net - Lain cabang, lain pula gayanya berinovasi. Sebutlah Cabang (Muhammadiyah) Pasaman di Pasaman Barat (Pasbar). Ada pula pengajian MANTAB di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pasaman? Tanya seorang warga.


Ya, memang. Senin (1/11) malam, PCM Pasaman bersama PRM-nya. Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sukomananti, Simpang Empat Selatan, Bancah Talang dan Pasaman Baru, mengadakan pengajian MANTAB, singkatan dari Madrasah Ngaji Tarjih dan Kitab.


Pengajian MANTAB Edisi 1 bertempat di Masjid Al-Azhar Muhammadiyah Simpang Empat Selatan, oleh  Ustadz Muhamad Agung Budiarto (mudir Ponpes Islamic Centre Kinali dan Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah Yogyakarta) dengan judul Kitab Thaharoh dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT).


Ustadz Agung dalam pengajian tentang Thaharoh menyampaikan, hati atau qolbu kita, kita bersihkan dengan taubat, tazkiyatun nafs, untuk membersihkan dari hadast dan najis, inilah yang ada dalam kitab Thaharah di HPT ini dilengkapi dengan dalil yang mendasarinya” jelas Ustadz Agung.


Pada edisi perdana, jamaah terlihat antusias ditandai dengan banyaknya pertanyaan, sehingga pembahasan masih bersambung pada Desember mendatang.   


Ketua PCM Pasaman Drs. H. Setarmon menyampaikan, pengajian ini sudah rutin diadakan satu kali dalam sebulan, yakni setiap senin pertama awal bulan, tempatnya bergiliran di Masjid Muhammadiyah yang ada di Simpang Empat ini, pesertanya dari Empat Ranting, yakni: Ranting Sukomananti, Simpang Empat Selatan, Bancah Talang dan Pasaman Baru serta jamaah masjid setempat.


''Untuk pengembangan pengajian, kita minta pula Majelis Tabligh PDM Pasbar untuk membantu menyusun Kurikulum dan silabus pengajian. Jadi selanjutnya pembahasan pengajian lebih terarah dan dialogis,” katanya.

     

Selanjutnya, Ketua Majelis Tabligh PDM Pasbar Ahda Fitri menyambut baik pula permintaan PCM Pasaman. Dia langsung menunjuk tim penyusun kurikulum pengajian, yakni: Ardinan, Syumarlin dan Abror Lisman, dibantu Denni dan Abdan dari AMM Pasbar.


''Kita juga mengundang PCM terdekat dengan Pasaman ini, karena pengajian dilaksanakan malam hari, PCM yang jauh dari Simpang Empat sengaja belum diundang, nantik mengenai waktu akan kita evaluasi waktu terbaiknya,” ujarnya.


Koordinator Tim penyusun dan pelaksana pengajian Ardinan menyampaikan, sebenarnya pengajian ini adalah bagian dari sosialisasi paham dan ideologi Muhammadiyah, terutaa sosialisai putusan dan fatwa tarjih. Agar lebih mendalam pengajian ini, selain ustadz yang ada di Pasaman Barat, seperti Ustadz Mahyuddin, MA, Ahda fitri, M.Pd dan lainnya.


''Kita sudah meminta pula beberapa ustadz dari Padang, diantaranya Dr. Bakhtiar, M.Ag, Toni Markos, M.Ag (Dosen UIN IB Padang), Insya Allah mereka sudah bersedia, tapi waktu menyesuaikan dengan jadwal bapak-bapak itu, karena mereka memiliki banyak kesibukan juga di Padang,” ujar Ardinan.


Secara lebih terperinci, Abror Lisman menguraikan, kitab-kitab yang akan dibahas pada tahun pertama ini 2021, yakni: HPT 1 dan 3, Fatwa Tarjih jilid 1-8, Tafsir Al Azhar/Tafsir At-Tanwir, serta  Hadist Arbain.


Dari tempat terpisah, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar sekaligus Koordinaroe LPCR Dr. Bakhtiar mengapresiasi pengajian MANTAB. "Pengajian seperti ini bisa memperkuat cabang dan ranting. Upaya mensolidkan cabang ranting," kata Bakhtiar.


Pengajian dihadiri banyak jamaah dengan antusias, karena sesudah penyampaian materi dilanjutkan dengan tanya jawab dengan ustadz. Selain jamaah dari berbagai ranting dan tempat di Pasaman,  juga hadir Ketua PDM Pasbar Ustadz Ronaldi, M.Pd, Wakil Ketua Majelis Tarjih Ustadz Suharman, S.Ag dan puluhan jamaah lainnya.


Ustadz Ronaldi menyatakan, setelah pengajian PDM mengajak warga Muhammadiyah Pasaman Barat untuk menghadiri pengajian-pengajian. ''Mari kita aktifkan pengajian-pengajian kita, baik di masjid, maupun di ranting, cabang dan daerah. kata pak AR dulu, pengajian adalah ruhnya Muhammadiyah,” ujarnya.(*/ARDINAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad