TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori penari terpiring terbanyak dipecahkan 9.000-an penari di Kabupaten Tanah Datar. Mereka unjuk kebolehan secara offline dan online, dalam kegiatan Festival Pesona Minangkabau (FPM) 2021 yang dipusatkan di Istano Basa Pagaruyung.
Rekor MURI tari
piring terbanyak, sebelumnya pernah dipecahkan Kabupaten Pasaman dengan 1.150
orang penari, pada 23 September 2014 dalam kegiatan Penyambutan Titik Kulminasi
di Pasaman. Rekor baru kemudian dipecahkan 2.890 penari piring yang berasal
dari kalangan pelajar, Polwan, Bhayangkari, dan anggota Persit di Kabupaten
Solok Selatan pada 22 September 2019.
Sedangkan rekor
baru dipecahkan oeh lebih dari 9.000 pelajar SD, SLTP, dan SLTA di Kabupaten
Tanah Datar pada Sabtu, 13 November 2021, dilakukan secara hibrid atau virtual
dari sekolah masing-masing. Para penari juga ada di kantor-kantor walinagari
dan secara offline di halaman Istano Basa Pagaruyuang.
‘’Ada dua rekor
MURI yang berhasil dipecahkan hari ini, yakni rekor dunia dan rekor Indonesia.
Ini tentu menarik sekali, karena dilakukan secara hibrid dan belum pernah
dilaksanaan sebelumnya. Kegiatan didukung pula oleh parade adat dan kebudayaan
Minangkabau dari 14 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar,’’ kara Senior Manager
Museum Rekor Indonesia Triyono.
Direktur Iven
Daerah ada Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Reza Pahlevi, dalam arahannya menyatakan,
pihaknya memberi apresiasi kepada Pemkab Tanah Datar, karena telah sukses dalam
melaksanakan Festival Pesona Minangkabau (FPM) tahun 2021 ini, di tengah situasi
pandemi Covid-19 belum usai.
Kami melihat,
sebutnya, ada unsur inovasi dan adaptasi yang dilakukan pihak penyelenggara,
sehingga diyakini aman dari penularan Covid-19, yakni dengan menggunakan format
hibrid dan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
‘’Dengan jumlah
pengunjung yang sangat dibatasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat,
penonton secara offline di halaman istano ini memang tidak jadi leluasa, tapi
ada ribuan orang yang menyaksikannya secara online. Penari juga begitu, lebih
banyak tampil online daripada offline,’’ sebur Reza.
Pada kesempatan
itu, Reza juga menyatakan keyakinannya, sektor pariwisata di Kabupaten Tanah
Datar akan segera bangkit, dan memberi harapan pada kebangkitan ekonomi
masyarakat yang selama ini dibatasi, karena pemerintah beserta segenap elemen
bangsa sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.
‘’Dengan magnet
alam dan budaya yang demikian menarik, Tanah Datar akan menjadi salah satu
destinasi usulan dengan aksesibilitas yang sangat mudah, karena tidak terlalu
jauh dari bandar udara dan ibukota provinsi. Di sektor pariwisata, Tanah Datar
adalah kebanggaan dan andalan Sumbar,’’ katanya.
Pada pelaksanaan
kegiatan kemarin, terlihat hadir secara offline di Komplek Istano Basa
Pagaruyuang di antaranya Bupati Tanah Datar Eka Putra, Wakil Bupati Richi
Aprian, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sumbar Andri Yulika, Ketua DPRD
Tanah Datar H. Roni Mulyadi, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Tanah Datar.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar