Rekor Baru MURI untuk Tari Piring Pecah di Tengah Pandemi - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

15 November 2021

Rekor Baru MURI untuk Tari Piring Pecah di Tengah Pandemi

TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori penari terpiring terbanyak dipecahkan 9.000-an penari di Kabupaten Tanah Datar. Mereka unjuk kebolehan secara offline dan online, dalam kegiatan Festival Pesona Minangkabau (FPM) 2021 yang dipusatkan di Istano Basa Pagaruyung. 


Rekor MURI tari piring terbanyak, sebelumnya pernah dipecahkan Kabupaten Pasaman dengan 1.150 orang penari, pada 23 September 2014 dalam kegiatan Penyambutan Titik Kulminasi di Pasaman. Rekor baru kemudian dipecahkan 2.890 penari piring yang berasal dari kalangan pelajar, Polwan, Bhayangkari, dan anggota Persit di Kabupaten Solok Selatan pada 22 September 2019.

 

Sedangkan rekor baru dipecahkan oeh lebih dari 9.000 pelajar SD, SLTP, dan SLTA di Kabupaten Tanah Datar pada Sabtu, 13 November 2021, dilakukan secara hibrid atau virtual dari sekolah masing-masing. Para penari juga ada di kantor-kantor walinagari dan secara offline di halaman Istano Basa Pagaruyuang.

 

‘’Ada dua rekor MURI yang berhasil dipecahkan hari ini, yakni rekor dunia dan rekor Indonesia. Ini tentu menarik sekali, karena dilakukan secara hibrid dan belum pernah dilaksanaan sebelumnya. Kegiatan didukung pula oleh parade adat dan kebudayaan Minangkabau dari 14 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar,’’ kara Senior Manager Museum Rekor Indonesia Triyono.

 

Direktur Iven Daerah ada Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Reza Pahlevi, dalam arahannya menyatakan, pihaknya memberi apresiasi kepada Pemkab Tanah Datar, karena telah sukses dalam melaksanakan Festival Pesona Minangkabau (FPM) tahun 2021 ini, di tengah situasi pandemi Covid-19 belum usai.

 

Kami melihat, sebutnya, ada unsur inovasi dan adaptasi yang dilakukan pihak penyelenggara, sehingga diyakini aman dari penularan Covid-19, yakni dengan menggunakan format hibrid dan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.

 

‘’Dengan jumlah pengunjung yang sangat dibatasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, penonton secara offline di halaman istano ini memang tidak jadi leluasa, tapi ada ribuan orang yang menyaksikannya secara online. Penari juga begitu, lebih banyak tampil online daripada offline,’’ sebur Reza.

 

Pada kesempatan itu, Reza juga menyatakan keyakinannya, sektor pariwisata di Kabupaten Tanah Datar akan segera bangkit, dan memberi harapan pada kebangkitan ekonomi masyarakat yang selama ini dibatasi, karena pemerintah beserta segenap elemen bangsa sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.

 

‘’Dengan magnet alam dan budaya yang demikian menarik, Tanah Datar akan menjadi salah satu destinasi usulan dengan aksesibilitas yang sangat mudah, karena tidak terlalu jauh dari bandar udara dan ibukota provinsi. Di sektor pariwisata, Tanah Datar adalah kebanggaan dan andalan Sumbar,’’ katanya.

 

Pada pelaksanaan kegiatan kemarin, terlihat hadir secara offline di Komplek Istano Basa Pagaruyuang di antaranya Bupati Tanah Datar Eka Putra, Wakil Bupati Richi Aprian, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sumbar Andri Yulika, Ketua DPRD Tanah Datar H. Roni Mulyadi, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tanah Datar.(musriadi musanif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad