Museum Tuanku Imam Bonjol dan Equator Icon Wisata Sumbar - Potret Kita | Ini Beda

Post Top Ad

Post Top Ad

17 Januari 2022

Museum Tuanku Imam Bonjol dan Equator Icon Wisata Sumbar

PASAMAN, POTRETKITA.net - Pemprov berharap, Tuanku Imam Bonjol dan equator dapat menjadi icon wisata Sumatera Barat. Bila itu dikelola dengan baik, maka akan berdampak terhadap kemajuan Pasaman.

.com/img/a/


Demikian dikatakan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Sabtu (15/1), saat berkunjung ke Museum Tuanku Imam Bonjol, didampingi Wakil Bupati Pasaman Sabar. Wagub berkunjung ke situ dalam rangka mengupayakan akselerasi pembangunan pariwisata di Ranah Minang.


Selain merupakan tempat kelahiran dan basis perjuangan Tuanku Imam Bonjol, Bonjol merupakan titik nol derajat garis equator bumi.


''Kecamatan Bonjol yang merupakan tanah kelahiran pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol, sekaligus salah satu titik nol derajat garis equator Bumi. Keduanya ditandai dengan tugu bola dunia dan monumen Tuanku Imam Bonjol yang mengapit jalan lintas Sumatera,'' katanya.

 

Di museum, wisatawan disambut monumen Imam Bonjol yang seolah tengah menyeru pasukan dari atas kudanya. Kemudian, melewati monumen setinggi empat meter itu menuju ke dalam museum, terdapat koleksi persenjataan kuno yang digunakan Imam Bonjol semasa Perang Paderi, mulai dari senjata sewah (crooked dagger), pistol, senapan badia balansie, batu lontar, mortar, panah, pedang rapier, serta keris.


Selain itu ada pula peralatan rumah tangga, berikut pakaian khas kaum Paderi, Demang, dan Belanda, serta berbagai artefak lainnya. Meninjau Museum Tuanku Imam Bonjol berikut Taman Wisata Equator tesebut, Wakil Gubernur mengatakan, Pasaman sebagai kampung kelahiran pahlawan nasional, sekaligus wilayah yang dilewati garis khatulistiwa adalah hidden games pariwisata Sumatera Barat.


Untuk mendukung pengembangan Museum Tuanku Imam Bonjol dan Equator, wagup juga mengunjungi sejumlah destinasi wisata potensial dan minat khusus, di antaranya Kecamatan Bonjol dan Kecamatan Mapat Tunggul.

 

Menurut Audy, dukungan dari niniak mamak dan masyarakat adalah kunci awal pariwisata bisa sukses, terutama bagi special interest tourism (pariwisata minat khusus) yang membutuhkan strategi khusus pula. Mendukung hal ini, Audy menyampaikan Pemprov Sumbar siap memberikan pelatihan-pelatihan bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di seluruh Sumatera Barat, termasuk Pasaman.


"Wisata minat khusus juga harus dikelola dengan strategi khusus, menuju tahun kunjungan wisata Sumbar 2023, Pemprov melalui Dinas Pariwisata siap memberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan Pokdarwis di seluruh nagari," ujar Audy. (mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad