PADANG PANJANG, POTRETKITA.net - LIRIK plesetan tangga nada diatonis itu terkesan lucu. "Do re mi fa so la siko, do re mi fa so la sinan". Inilah bagian dari bait lagu berjudul Mars Taman Bunga (Doremi) milik grup Orkes Taman Bunga (OTB). Lagu ini menjadi hits, melambungkan nama grup musik ini sehingga mereka memiliki penggemar tersendiri di kalangan mahasiswa, dewasa muda bahkan keluarga.
Lewat intro lirik itu, musik pun langsung nge-groove ala orkes. Penonton kian terpancing bergoyang sambil senyum-senyum melihat penampilan nyentrik anggota OTB dengan style-70 an. Momen itu terlihat tatkala rangkaian Hari Jadi Kota Padang Panjang tahun 2019 silam di Lapangan Chatib Sulaiman.OTB mengingatkan pada grup musik Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks (OM PSP), grup musik yang popular pada paruh akhir dekade 1970-an. Lalu, Orkes Pengantar Minum Racun (PMR), kelompok musik yang terkenal pada akhir tahun 80-an.
Vokalis Leva K. Balti yang kerap dikenal dengan nama panggung Lepok, tidak memungkiri kedua orkes itu menjadi inspirasi mereka. Kendati begitu, Lepok menyebut OTB punya sentuhan berbeda dan khas. Yakni memasukkan instrumen Minang seperti Saluang, Bansi, Gandang Kantindiak, bahkan Talempong Pacik.
"Kalau PSP ada sentuhan Betawi, PMR ada sentuhan Sunda, OTB memiliki sentuhan Minang. Kami menjadi salah satu pilihan pencinta musik Minang," katanya.
OTB diisi oleh mahasiswa Jurusan Karwitan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Sempat terjadi gonta-ganti personil. Akan tetapi grup musik ini mampu bertahan hingga hampir satu dekade sejak terbentuk di akhir tahun 2012 lalu. "Kami memang dari mahasiswa ISI, tapi kami selalu membawa nama Padang Panjang," sebut Lepok.
Lagu ciptaan OTB terkadang menertawakan dirinya sendiri. Coba dengar lagu berjudul Balada si Udin. Di lagu pertama ciptaan OTB ini, ada nada melow dengan alunan Saluang. Namun mendengar liriknya memancing tawa. Lantaran berkisah kehidupan mahasiswa dari rantau yang notabene ialah diri mereka sendiri. Bangun kesiangan. Bayar kos sering telat, tapi hebatnya tidak pernah alfa pacaran.
Di album kedua yang rilis di tahun 2020, mereka menciptakan lagu berjudul Pekerja Seni Komersil. "Orang menganggap kerjaan itu masuk kantor pakai seragam. Pekerja seni dianggap buka pekerjaan. OTB ingin curhat lewat lagu ini," kata Lepok sambil tertawa waktu diwawancarai Kominfo di Midnight Studio milik Asep Media Putra beberapa waktu lalu.
Dari kedatangannya ke Midnight Studio, diketahui OTB akan bekerja sama menggarap video klip berjudul Pekerja Seni Komersil. "Harapan kami, OTB selalu eksis memberi warna musik, khususnya musik Minang. Dan membuat semua orang gembira," tutur Lepok.(HARRIS SUYATA, diskominfo pp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar