PADANG PANJANG, POTRETKITA.net -- Tanggal 6 Maret 2007 sekira pukul 10.49 WIB, menjadi momen yang takkan pernah dilupakan warga Sumatera Barat. Pada hari itu, sekitar 50-an ribu unit rumah mengalami kerusakan akibat gempa.
 |
| Masjid hancur pada gempa 2007 lalu.(padangkita.com) |
Gempa bersakala besar itu terjadi dua kali, yakni pukul 10.49 WIB dengan Magnitudo 6,4 disusul dua jam kemudian dengan Magnitudo 6,3. Rumah-rumah rakyat yang mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan ditemukan di Bukittinggi, Agam, Tanah Datar, Solok, dan Payakumbuh dengan total kerusakan 43.719 unit.
Khusus di Kota Padang Panjang yang terbilang dekat dari pusat gempa, tercatat 707 unit rumah rusak berat (RB), 1.519 rusak sedang (RS), dan 1.843 rusak ringan (RR). Total nilai kerusakan mencapai 146,1 miliar. Gedung kantor pemerintah yang rusak senilai Rp12 M (2 RB), 11 RS dan 25 RR. Sarana pendidikan SD negeri Rp12,3 M (26 RB, 5 RS dan 14 RR), SMTP/SMTA/PT negeri dan swasta Rp16,5 M (13 RB, 7 RS dan 13 RR). Sarana kesehatan Rp2,5 M, rumah ibadah Rp1 M, jalan Rp5 M.
Selain kerusakan bangunan, puluhan orang meninggal dunia dalam peristiwa itu dan ratusan orang luka-luka berat, sedang, dan ringan.
Data yang dirilis BMKG (saat itu BMG), rangkaian gempa besar itu terjadi tiga kali, yakni gempa pertama berkekuatan 5,8 pada Skala Richter (SR) terjadi di koordinat 0,480° LS, 100,370 BT pada kedalaman 33 km dengan lokasi 19 km selatan Kota Bukittinggi.Gempa kedua berkekuatan 6,4 SR pada koordinat 0,5 LS dan 100,4 BT di sebelah barat daya Batusangkar, terjadi pukul 10.49 WIB. Gempa ketiga, dengan pusat gempa tak jauh dari gempa sebelumnya, memiliki koordinat 0,5 LS dan 100,5 BT berkekuatan 6,3 SR pada pukul 12.49 WIB.
Pada hari kedua, Rabu, 7 Maret 2007 terjadi 226 kali gempa susulan, dan Kamis 8 Maret 2007 sampai tengah hari terjadi 45 kali gempa dengan intensitas antara 3,3 skala Richter hingga 4,2 SR.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar