Batahan Taplau - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

24 Mei 2022

Batahan Taplau

BATAHAN, negeri elok nan indah mempesona mengangenin. Itulah kesan yang ada pada benak penulis, tatkala berkunjung ke negeri tersebut beberapa minggu yang lalu.

foto ilustrasi dari facebook
Garis pantai Batahan membujur dari Batu Bakudung berbatasan dengan Sei Beremas Pasaman Barat, dengan Muara Perdamaian Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Banyak potensi wisata untuk dapat dikembangkan beberapa saat ke depan.


Pertama, teluk ilalang, teluk yang dahulu dijadikan pelabuhan untuk beberapa perusahan pemilik HPH (Hak Penguasaan Hutan) diantara PT. Rimba Baru. Teluk ini sangat indah dan nyaman untuk berlindung dari terpaan angin badai, tatkala berlayar dari Sumatera Barat ke Sumatera Utara. Pesona pantainya indah dan menarik. Sekarang dikuasai oleh PT. Perkebunan Nasional IV.


Pantai ini sebenarnya sangat strategis digarap oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal, sejalan dengan pembukaan pelabuhan Palimbungan Batahan Mandailing Natal. Dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan investor lokal dan investor dari Jakarta yang notabenenya juga putra Mandailing Natal. Tetapi yang lebih strategis adalah dimasukkan dalam APBD Kabupaten Mandailing Natal, tentu peran strategis anggota DPRD terutama yang memiliki daerah pemilihan Batahan; Juwita Asmara, Syarkawi Alwi dan Muharuddin Umpan. 


Kedua, beberapa kawasan estuaria, diantaranya; Muara Batahan, Muara Kikiran Kecil dan Kikiran Besar, Muara Kubangan dan Muara Tompek. Kawasan sangat elok dan indah dinikmati tatkala pasang surut, di tengah hari sembari menyeruput kelapa muda. Keindahan ini menjadi magnetude tersendiri bagi penikmat wisata estuaria dan dapat meningkatkan ekonomi kreatif warga Batahan.


Pengembangan wisata ini juga dapat meningkatkan APBD Kabupaten Mandailing Natal secara berkelanjutan. Promosi wisata dalam dunia media sosial sekarang tidak terlalu rumit seperti masa lalu, cukup dengan memberikan destenasi menarik dengan spot photo yang millenialis. 


Ketiga, Pantai Panjang, bibir pantai Batahan tidak kalah dengan pantai panjang Bengkulu, landai, putih elok, indah, mempesona dan mengangenin bagi pengunjungnya. Sangatlah rugi pemerintah Mandailing Natal kalau belum mengucurkan investasi di Batahan, karena pesona wisata Batahan sangat menggiurkan dan menjanjikan pendapatan asli daerah Mandailing Natal.


Di sepanjang pantai prospektif mengembangkan kuliner Batahan dengan enak ragam bentuk; kue lopis, pandukuik, pinyaram, sarang boreh, nasi tue, katupek nasi santan, lontong sayur mie medan, kue bongko, nasi lomak sari kayo, kue talam, kue lapis, lopek bugis, lopek barinti, lopek pisang, lomang tapai, dan berbagai kuliner lain, memberikan konstribusi pajak untuk Pemerintah Daerah. 


Keempat, wisata Danau Suak Oru, danau yang terbentuk dari resapan air, mengalir ke sungai Batang Batahan, sebagai penyangga utama pelestarian mangrove. Kawasan ini memiliki destinasi wisata yang sangat mempesona. Sangat prospektif membangun beberapa villa dan bungalau untuk penginapan wisatawan yang berkunjung, berlibur menikmati terpaan angin laut dan kenyamanan kawasan mangrove.


Danau Suak Oru dapat dikembangkan wisata air tawar, dengan menyediakan fasilitas perahu dayung dan beberapa instrument atraktif untuk anak dan orang dewasa. Semilir angin dan deburan ombak mendatangkan inspirasi bagi para pencari dan pemburu ide dan  inspirasi.


Kawasan ini sangat strategis digunakan oleh aparatur pemerintah dari kabupaten Madina, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Pasaman Barat dan Pasaman untuk bekerja paket, penyelenggaraan FGD (Forum Group Discussion), outbond, berjuta ide, pemikiran kreatif dan inovatif akan bermunculan di dtempat ini. 


Kelima, tepi Sungai Batahan dan yang langsung tembus ke Muara Batahan, sangat strategis digunakan sebagai kawasan kuliner di malam hari. Masyarakat yang berada di daerah dalam, transmigrasi Sinunukan, Transmigrasi Batahan, akan berdatangan di malam hari menikmati kuliner; nasi goreng, mie goreng, ayam goreng, ikan bakar, lokan bakar, kerang rebus, sop kepiting. 

Apalagi selesai panen sawit, kantong masyarakat yang rada tebal, akan berduyun dan berbondong-bondong menikmati kuliner tepi laut (taplau) batahan yang indah, elok, dan mengangenin tersebut. 


Semoga dibaca dan didiskusikan oleh pemegang kebijakan di Kabupaten Mandailing Natal Panyabungan Sumatera Utara, terutama tiga anggota dewan yang terpilih dari daerah pemilihan Batahan. Bekerjalah untuk amal shaleh dan antisipasi kemungkinan effect negatif dari kebijakan yang akan diambil. Nashrun Minallah.(DR. SUHARDIN, M.Pd., dosen Universitas Ibnu Chaldun Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad