Antara Barus, Taman Firdaus, dan Danau Toba - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

21 Juni 2022

Antara Barus, Taman Firdaus, dan Danau Toba

MEDAN, POTRETKITA.net - Berkunjung ke Provinsi Sumatera Utara tidaklah membosankan, kendati melelahkan karena jarak antardestinasi yang terbilang jauh. Waktu sepekan jelas tidak cukup, bila ingin menikmati pesona tempat asyik yang tersaji.

Danau Toba.(sumutprov.go.id)

Provinsi yang dihuni lebih sepuluh etnis lokal itu, memiliki pesona terhampar dari dataran tinggi, dataran rendah, pesisir, pegunungan, dan lain-lain. Ada destinasi wisata sejarah, budaya, dan panorama. Ada juga wisata reliji, petualangan, dan agrowisata. Pokoknya, lengkaplah!


Kalau sedang berada di Kota Medan, Anda disarankan untuk berkunjung ke Istana Maimun, Masjid Raya Medan, Kolam Raja, Rumah Tjong A. Fie dan Kawasan dengan bangunan-bangunan tua peninggalan zaman penjajahan Belanda. Tapi kalau sudah keluar dari Kota Medan, Anda bebas memilih, mau menyusuri pesisir timur Sumatera terlebih dahulu, atau menikmati alam pegunungan di sepanjang Tanah Karo hingga ke Dairi, Dolok Sanggul, Simalungun, dan Tapanuli Utara.


Anda juga bisa menikmati pesona Danau Toba yang amat fenomenal itu dari berbagai titik, termasuk dengan masuk langsung ke Danau Toba dan menikmati keindahannya dari Kabupaten Samosir, sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Samosir, sebuah pulau indah di tengah-tengah Danau Toba.

Dalam publikasi resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara disebutkan, obyek wisatanya memang sudah dikenal luas hingga ke mancanegara, seperti Danau Toba dengan panorama alam yang indah, dan Bukit Lawang dengan orangutan Sumatera yang unik, berbeda dengan orangutan Kalimantan.


Agar Anda, khususnya warga Sumatera Barat tidak bingung memilih destinasi ketika berwisata dan menikmati liburan di Sumatera Utara, berikut diuraikan beberapa destinasi utama dan taksiran jarak beserta waktu tempuhnya versi google map dengan titik keberangkatan dari Bukittinggi, setelah disesuaikan dengan pengalaman beberapa pengendara melintasi rute tersebut.


BARUS

Dengan menyisir Jalan Lintas Tengah Sumatera, Anda memerlukan waktu antara 12 hingga 15 jam untuk sampai ke Barus dengan jarak lebih dari 444 kilometer. Kota-kota utama yang akan Anda lalui adalah Lubuksikaping, Panyabungan, Padangsidempuan, Batangtoru, Pandan, dan Sibolga.


BACA JUGABarus, Kelompok Sufi, dan Penyebaran Islam di NusantaraSkenario Baru Berziarah ke BarusMakam Papan TinggiBarus, Kota Penuh Aroma SpiritualSepenggal Cerita dari Taman FirdausBertemu Adam dan Hawa di Taman Wisata Iman


Anda juga bisa menikmati sensasi baru menuju Barus dengan melewati Jalan Lintas Barat Sumatera. Waktu kurang lebih sama dengan lintas tengah dibutuhkan untuk sampai ke Barus. Kota-kota utama yang akan Anda lalui adalah Maninjau, Simpangampek, Ujuanggadiang, Natal, Tabuyung, Danau Siais, Batangtoru, Pandan, Sibolga hingga kemudian menuju Barus.


Natal merupakan kota penting pada zaman Penjajahan Belanda. Kota ini juga kota perjuangan. Douwes Dekker alias Multatuli, sang penjajah Belanda yang akhirnya memihak ke perjuangan kemerdekaan Indonesia, juga pernah bertugas di sini. Bahkan, Sutan Syahrir juga merupakan anak keturunan Natal. Kini berada dalam wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina).


Sedangkan Barus adalah kota wisata reliji dan ziarah. Ribuan peziarah sepanjang tahun berkunjung ke kota pelabuhan tua di Samudra Hindia itu. Di sini ada Makam Papan Tinggi dan Komplek Pemakaman Mahligai. Di kedua komplek destinasi ziarah itu, sejumlah ulama pembawa Islam ke pulau-pulau Nusantara dikuburkan.


Ada pula Titik Nol Kilometer Peradaban Islam Masuk Nusantara yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Tugu ini menjadi simbol, pendaratan pertama penyebaran Islam ke Indonesia adalah di Barus. Diperkirakan sekitar abad ke-6 dan ke-7 masehi. Ada yang menyebut, saat itu Nabi Muhamamd masih hidup. Tapi kecenderungan pendapat adalah masa Khalifah Rasyidin.


Setelah lelah menikmati wisata ziarah dan panorama pantai, malamnya Anda akan disuguhkan dengan kelap-kelip lampu beraneka warga di sepanjang Jembatan Hamzah Al-Fansuri, ikon baru wisata Barus. Banyak wisatawan yang menikmati malam di jembatan yang diberi nama penyair melayu dan sufi terkenal itu.


TAMAN FIRDAUS

Taman Firdaus populer pula dengan sebutan Taman Wisata Iman (TWI), terletak di Desa Sitinjo I, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi. Ini merupakan destinasi penting yang terbilang unik dan langka, karena tidak saja memanjakan mata, tetapi juga menambah wawasan dan pengetahuan tentang agama-agama yang ada di Indonesia.


Di areal seluas 130 ribu meter persegi, terletak di perbukitan tempat Anda bisa memandang bebas ke Sidikalang, ibukota Kabupaten Dairi, hamparan kebun hortikultura rakyat, dan hutan pinus, Anda dijamin akan kekurangan waktu untuk bisa menikmati seluruh suguhan yang tersedia di Taman Wisata Iman (TWI) yang dilengkapi dengan Taman Firdaus.


Pembangunan destinasi wisata religius terbaik di Indonesia ini mulai dirancang pada 2001 atas gagasan bupati Dairi waktu itu; Dr. MP. Tumanggor. Pembangunannya dimulai pada 2002 yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama Prof. Said Agil Al-Munawwar, lalu beroperasi secara penuh yang diresmikan oleh Bupati Dairi Johnny Sitohang Adinegoro pada 29 Oktober 2018 silam, setelah dilengkapi dengan Taman Firdaus.


BACA JUGAEksotisme di Setiap Lekukan Toba nan MempesonaTak Satu Jalan Menuju SamosirRute tak Biasa Warga Sumbar Menuju Pulau Samosir


Di Taman Wisata Iman terdapat bangunan rumah-rumah ibadah milik agama Islam, Hindu, Budha, Katolik, dan Protestan. Sementara di Taman Firdaus yang berada di Komplek Taman Wisata Iman, Anda bisa menikmati kilas sejarah umat manusia yang direplikasi berbentuk patung, mulai dari Adam dan Hawa yang sedang dirayu iblis berbentuk ular untuk memakan buah kuldi, sampai kepada Musa menyebarkan agama, Ibrahim yang akan menyembelih Ismail lalu diganti Tuhan dengan domba, perjalanan Isa hingga ke tiang salib, bahtera Nuh, dan lain-lain.


Untuk berkunjung ke Taman Firdaus, Anda memerlukan waktu 15 hingga 17 jam untuk menempuh jarak lebih dari 530 kilometer dari Bukittinggi, melintasi Jalan Lintas Sumatera. Kota-kota penting yang akan dilintasi adalah Bonjol, Padangsidempuan, Sipirok, Tarutung yang dikenal dengan Salib Kasih, Siborong-borong, dan Dolok Sanggul.


DANAU TOBA

Danau Toba merupakan sebuah keajaiban alam yang mempesona. Membentang sepanjang 100 km dengan lebar 30 km di atas pegunungan Bukit Barisan. Letaknya yang berada pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (dpl) dan dikelilingi oleh kawasan hutan yang hijau menjadikan udara di sekitarnya sejuk dan menyegarkan.


Danau Toba yang memiliki luas 1.145 km2 dengan kedalaman 450 meter yang terlihat seperti lautan, merupakan danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia. Danau ini diperkirakan terbentuk dari letusan supervolcano Gunung Toba yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Danau yang menjadi salah satu ikon wisata Provinsi Sumatera Utara ini, merupakan sebuah tujuan wisata yang menarik dan menantang untuk dikunjungi.


Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir pada ketinggian 1.000 dpl, yang luasnya kira-kira sama dengan Singapura. Di pulau ini juga terdapat berbagai obyek wisata seperti makam yang terbuat dari batu yang telah berusia sekitar 500 tahun dan desa-desa dengan rumah adat tradisional serta kebudayaan Batak Toba yang unik dan kuno.


Jarak dari Bukittinggi ke Samosir adalah 513 kilometer dengan perkiraan waktu tempuh 17-18 jam. Bila Anda memutuskan untuk mampir ke Parapat dulu, maka untuk sampai ke Samosir Anda harus menumpang kapal ferry dari Pelabuhan Ajibata menuju Tomok di Samosir. Mobil yang Anda kendarai juga dapat diseberangkan dengan ferry itu.


Tapi, Anda bisa memilih alternatif lain. Dari pertigaan di Siborong-borong langsung saja belok kiri menuju Dolok Sanggul, lalu lanjutkan ke Menara Pandang Tele. Dari sini, Anda bisa menyisiri indahnya perbukitan dan hamparan Danau Toba dari ketinggian. Melewati jalan berliku-liku. Tanpa turun dari mobil, Anda sudah tiba di Pulau Samosir nan mempesona.


Masih banyak lagi destinasi yang akan dikunjungi di Sumatera Utara. Tunggu ulasan selanjutnya ya...(MUSRIADI MUSANIF) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad