TANAH DATAR, POTRETKITA.net - Petani adalah nadi kehidupan. Di daerah berjuluk Luak Nan Tuo, sektor pertanian adalah primadona. Mayoritas anak nagarinya adalah petani.
Untuk meningkatkan mutu dan produksi butuh ilmu pengetahuan. Petani pun bersekolah lagi. Sekolah untuk petani yang di-launching Bupati Tanah Datar Eka Putra, Rabu (15/6), di Aula Kantor Bupati; Jl. Sultan Alam Bagagarsyah, Pagaruyuang, diberi nama Sekolah Lapangan Petani. Untuk angkatan pertama diikuti 260 orang dari empat kecamatan.Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani menjelaskan, sekolah lapangan itu merupakan proses pembelajaran nonformal, sebagai salah satu kesempatan bagi petani untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya, terutama terkait usaha mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi masalah di lapangan, dan menerapkan teknologi pertanian.
“Angkatan pertama ini pesertanya kebanyakan dari kalangan perempuan. Mereka sangat antusias dan berminat mengikuti sekolah lapangan. Ada 13 kelompok tani dengan 260 orang yang ikut kegiatan. Pembelajaran dengan pertemuan sekali seminggu berlangsung Juni hingga September ini,” katanya.
Sri menjelaskan, dalam program ini ada 13 paket dengan enam komoditas yang diajarkan, meliputi cabai merah, bawang merah, kacang tanah, ubi jalar, kopi, dan kayu manis.
Bupati Eka dalam sambutannya mengatakan, sektor pertanian menjadi perhatian pemerintah daerah, karena sebagian besar wilayah Tanah Datar didominasi lahan pertanian, baik lahan basah maupun lahan kering. Hal ini juga disebabkan sebagian besar masyarakat Tanah Datar bergantung pada sektor ini.
“Sekolah lapangan ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk melatih para petani agar lebih baik lagi, lebih sejahtera dan mampu memanfaatkan lahan-lahan pertanian dengan baik,” katanya.
Bupati menyebut, para petani pantang menyerah, jika panen gagal terus belajar, terus mencoba dan dengan adanya sekolah lapangan ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan para petani kita, bupati mengaku bangga melihat para petani yang didominasi emak-emak ini.
Diharapkan, imbuhnya, petani lebih sejahtera serta menjadi petani yang produktif dan unggul. Kepada petani emak-emak petani itu, Bupati berpesan untuk dapat memanfaatkan lahan-lahan yang ada maupun pekarangan untuk bercocok tanam, namun tetap tidak abai dengan tugas pokok di rumah.
“Kegiatan ini juga berkaitan dengan Program Unggulan (Progul) dibidang pertanian, sehingga dengan akan dapat menyokong percepatan pembangunan daerah di sektor pertanian,” ujarnya.
Terkait kelangkaan pupuk, bupati menyebut, hal ini tidak hanya petani di Tanah Datar yang mengeluhkan namun sudah hampir merata di seluruh Indonesia, dari itu Ia berharap agar petani dapat memanfaatkan pupuk organik.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar