Lahan Terlantar di Tanah Datar Lebih 30 Ribu Hektar - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

31 Oktober 2022

Lahan Terlantar di Tanah Datar Lebih 30 Ribu Hektar

 BACA JUGA :

 

Petani di Tanah Datar Bersekolah Lagi

Bupati Eka Putra Susuri Semua Proyek di X Koto

Pandai Sikek Jadi Sentra Bawang Merah Nasional

Keltan At-Tanwir Terima Alsintan dari Pokir Nurfirmanwansyah

Pemetintah Tambah Subsidi Bunga KUR Pertanian


BUPATI SEBUTKAN DATA PADA PENGUKUHAN PENGURUS PERWATA JABODETABEK

JAKARTA, potretkita.netSalah seorang tokoh perantau Nagari Tanjung Alam, Kabupaten Tanah Datar, di Jakarta; Dony Oskaria menegaskan, organisasi perantau seperti Perwata jangan hanya memiliki dampak sosial semata, tetapi juga harus punya efek ekonomis.

Demikian dikatakan direktur utama In Journey Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, Ahad (30/10), pada pertemuan dan pengukuhan pengurus Persatuan Warga Tanjung Alam (Perwata) Jabodetabek, di Jakarta.

 

Bupati Tanah Datar Eka Putra dan Wakil Ketua DPRD Anton Yondra, juga hadir pada kegiatan itu. Hadir juga walinagari dan sejumlah pemuka masyarakat Tanjung Alam, baik dari kampung halaman maupun perantauan.

 

“Melalui In Journey BUMN yang salah satu gerakannya adalah di bidang pariwisata, tentu banyak peluang yang bisa dikerjasamakan. Apalagi Nagari Tanjung Alam yang dikenal memiliki banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Saya siap membantu, bekerja sama dan bersinergi,” katanya.

 

Bupati Eka dalam sambutannya menegaskan, perantau dimanapun berada telah berkontribusi besar melalui ide, pemikiran, karya nyata dan materil. Perantau merupakan kekuatan besar dalam mendukung program pemerintah daerah, karena itu besar harapan kami seluruh perantau bersama-sama memberikan perhatian lebih ke kampung halaman.

 

“Ada satu hal yang menjadi harapan besar kepada para perantau yang ada di seluruh Indonesia, yakni dihimbau untuk memanfaatkan secara maksimal lahan pertanian dan perkebunan miliknya yang ada kampung halaman,” katanya, sebagaimana dirilis Bagian Prokopim Setdakab Tanah Datar.

 

Menurut bupati, data lahan tidur ataupun terlantar di Tanah Datar seluas 30.445 hektar atau 28,46 persen dari 106.954 hektar luas penggunaan lahan pertanian. Karena itulah, katranya, dia berharap perantau yang memiliki lahan di kampung halaman untuk memaksimalkannya dengan cara memberikan kepercayaan kepada orang di kampung untuk mengolah, seperti untuk bertanam cabai, bawang, jagung ataupun lainnya, dan diharapkan juga menggunakan pupuk organik.

 

Hal itu perlu dilakukan, menurut bupati , untuk mendukung pengendalian inflasi di Kabupaten Tanah Datar agar perekonomian masyarakat juga baik.

 

Selain sektor pertanian, tambah Eka, bidang pariwisata menjadi andalan Tanah Datar dalam memberikan pemasukan daerah, karena itu juga dibutuhkan dukungan semua pihak termasuk perantau.

 

Atas nama pemerintah daerah, Bupati juga menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh masyarakat Tanjung Alam maupun Barulak, yang telah hibahkan tanahnya untuk membangun jalan.

 

"Saya sangat apresiasi sekali masyarakat Tanjung Alam ataupun Barulak yang telah hibahkan tanahnya untuk pelebaran jalan, ini hal luar biasa dan patut diapresiasi serta menjadi contoh daerah lain. Tentunya Pemerintah Daerah akan terus melaksanakan berbagai program pembangunan lain ke depannya di daerah ini,tentu butuh dukungan dan support semua pihak, termasuk perantau seperti bapak," tukasnya.

 

Ketua Pelaksana Juanda menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Bupati Tanah Datar, Dirut Inn Journey BUMN Dony Oskaria, Wakil Ketua DPRD Tanah Datar, Wali Nagari beserta KAN Tanjung Alam dan undangan lainnya.

 

Juanda menjelaskan Pengurus Persatuan Warga Tanjung Alam (Perwata) Jabodetabek akan dikukuhkan bupati Tanah Datar, mengusung tema Bersatu Kito Bangkit, Dari Rantau Perwata Membangun Nagari, dan Pengurus yang dikukuhkan untuk periode 2022-2026.

 

Ketua Perwata Winda Lorita juga menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak dan panitia sehingga pelaksanaan pengukuhan dapat berjalan lancar dan sukses.

 

"Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan sukses berkat dukungan dan kerjas keras semua pihak. Pengukuhan ini tindaklanjut SK Wali Nagari yang meminta perantau Tanjung Alam untuk menggunakan nama Perwata sebagai nama paguyuban yang sebelumnya bernama Forkota dan beberapa nama lain," sampainya.

 

Sementara Wakil Ketua DPRD Anton Yondra menyampaikan, apresiasi atas telah meleburnya nama Paguyuban Tanjung Alam menjadi satu nama Perwata.

 

"Cukup banyak daerah yang telah mengukuhkan kepengurusan Perwata, ini menandakan kekompakan warga Tanjung Alam yang memang hampir separuhnya berada di perantauan," sampainya.(musriadi musanif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad