- BERITA TERKAIT
- Pembebasan Lahan Tol di Sumbar Masih Banyak Kendala
- Masyarakat Antusias dengan Tol Bangkinang-Pekanbaru
- Menteri PUPR Keluarkan Disposisi Soal Tol Padang-Sicincin
- Kuala Tanjung di Bibir Selat Malaka
- Teluk Tapang, Pelabuhan Megah tanpa Akses Jalan
PADANG, potretkita.net - Sempat membuat patah semangat, lantaran pembangunan jalan layang (flyover) di Sitinjau Lawik, pada jalan nasional Padang-Solok, disebut belum layak, bahkan sempat beredar kabar tak jadi dibangun.
Kini malah kabar gembira yang tiba, setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Rabu (2/10/2022), melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat (Sumbar). Menteri bersama Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah dan Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi, meninjau beberapa titik pembangunan dan rencana pembangunannya.
Bukan saja lokasi rencana pembangunan flyover Sitinjau Lawik, rombongan juga meninjau Pantai Padang dan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tol Padang-Pekanbaru, ruas Padang-Sicincin yang pelaksanaan pembagunannya terbilang sangat lambat.
Di Sitinjau Lawik, Menteri Basuki melihat langsung kondisi jalan nasional tersebut, terutama pada titik longsor serta badan jalan yang rawan terban. Menteri memastikan, jalan Sitinjau Lawik harus dibenahi dan perencanaan pembangunan flyover harus dilaksanakan pada tahun 2023 mendatang. Namun dengan melakukan perubahan geometrik dan desainnya.
"Kementerian PUPR mendukung pembangunan Flyover Sitinjau Laut. Insyaallah akan kita bangun tapi harus review DED dulu. Seluruh persoalan perizinan dan lahan diselesaikan Pemda," ujar Menteri Basuki.
Gubernur menyambut positif hal tersebut, dan mengatakan akan segera menindaklanjuti arahan dan masukan dari menteri.
"Alhamdulillah, Pak Menteri memenuhi janji beliau untuk datang ke Sumbar dan melihat langsung proyek yang ada di Sumbar. Beliau berjanji akan datang ke Sumbar, saat saya mengunjungi beliau beberapa waktu yang lalu. Banyak hal yang disampaikan kepada kami. Mudah-mudahan masukan tadi langsung diakomodir dengan merubah desainnya, sehingga dimulai perencanaan dan pelaksanaannya tahun 2023 nanti, insya Allah," kata gubernur.
Sementara itu, sebagaimana dikutip dari laman resmi sumbarprov.go.id, Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumba, Era Sukma Munaf menyebut, untuk rencana flyover Sitinjau Lawik pada tahap pertama untuk kawasan Panorama I, dengan perkiraan dana Rp1,6 triliun.
"Proses review desain untuk Panorama I itu untuk exit dan entry-nya, karena ada perubahan tikungan. Kalau bisa tuntas di pertengahan 2023, termasuk izin hutan lindungnya, insya Allaah langsung dilaksanakan dengan sistem KPBU dengan HK," jelas Era.
Setelah di Sitinjau Lawik, rombongan mengunjungi kawasan Pantai Padang, yang merupakan tindaklanjut dari surat gubernur tentang antisipasi banjir rob dan ombak yang kuat, hingga tsunami.
Terakhir, menteri bersama rombongan meninjau kondisi proyek jalan Tol ruas Padang-Sicincin. Menteri meminta Juli 2024, pengerjaan jalan tol ruas Padang-Sicincin sudah selesai.
"Untuk Tol, Juli 2024 selesai. Kuncinya sekarang ada di daerah. Tergantung kepada dukungan dari pemerintahan kabupaten, kota dan juga provinsi. Kalau seandainya jalan itu tanahnya clear, maka kita siap untuk membangun. Kuncinya ialah clear dalam masalah tanah," tegas menteri.
Menanggapi hal itu, gubernur menyatakan kesiapan menyelesaikan pembebasan lahan hingga Desember tahun ini.
"Insya Allah untuk persoalan administrasi pembebasan lahan selesai desember 2022. Mudah-mudahan kami pemerintahan provinsi, juga dengan dukungan ibu Athari dari DPR RI, dengan kolaborasi dan sinergi serta komunikasi yan baik, dapat menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi," harap gubernur.
Anggota Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur Athari Gauthi Ardi menyatakan, akan terus mendukung dan ikut mengawasi prosesnya, mulai dari rencana sampai ke pembangunannya flyover nanti.(mmcsumbarprov; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar