TANAH DATAR, potretkita.net – Sekitar seribu orang kader pembina Keluarga Berencana (KB) se-Kabupaten Tanah Datar berkumpul di Batusangkar, Rabu (9/11).
Bupati Eka Putra sangat mengapresiasi
kegiatan Gebyar 1.000 Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Jorong (PPKBJ)
dan Sub PPKBJ, yang dipusatkan di Gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar
itu.
“Ibu-ibu Kader PPKBJ dan Sub PPKBJ
merupakan ibu-ibu tangguh. Itu tidak gampang, kader adalah relawan yang bekerja
sukarela membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar, supaya program
Keluarga Berencana (KB) bisa berjalan sukses,” kata bupati dalam sambutannya.
Bupati berharap, kader harus membantu
keluarga di samping mengajak masyarakat di sekitar wilayah kerja kader, untuk
mengikuti program KB. Kader harus bekerja ikhlas, semangat dan betul-betul rela
meninggalkan keluarga demi tugas, menentang terik matahari, dan hujan demi
untuk menjalankan tugas-tugas yang diarahkan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar,”
ujar bupati.
Kita memandang penting perencanaan hidup
sehat dan sejahtera, imbuhnya, sebagai bagian integral dari pembangunan manusia
seutuhnya.
Menurut bupati, program pembangunan keluarga,
kependudukan dan keluarga berencana yang disingkat dengan Bangga Kencana telah
menjadi faktor penentu dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas
seiring dengan terwujudnya karakter bangsa yang produktif dan mandiri.
Jika Program Bangga Kencana di tingkat
nagari dan jorong, sebut bupati, tidak mungkin dilaksanakan oleh Penyuluh
Keluarga Berencana (PKB) semata, dan itu perlu sekali peran serta PPKBJ dan Sub
PPKBJ ikut berpartisipasi membina kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina
Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Mardayendi mewakili BKKBN Provinsi Sumatera
Barat, menyampaikan apresiasi pada Bupati Tanah Datar yang telah serius dalam
penanganan KB di Tanah Datar, dan Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra yang telah
menginstruksikan kader di semua tingkatan untuk bersinergi dengan petugas KB,
dalam penanganan KB dan upaya penurunan stunting.
“KB itu tidak akan jalan tanpa adanya
kader, terima kasih kader, kami dari provinsi tetap akan memperhatikan kader
dari itu mari bekerja serius dan ikhlas,” ucapnya.
Menurut Mardayendi, stunting disebabkan
oleh multi dimensi, dan intervensi itu terjadi pada 1000 hari pertama
kehidupan, jadi disaat ibu hamil itu sudah mulai diberikan pengetahuan sehingg
disaat bayi lahir nanti tidak stunting. (prokopimtd; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar