AGAM, potretkita.net - Puluhan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, telah dibongkar oleh pemiliknya. Mereka bersedia beralih ke mata pencaharian alternatif.
Untuk mendukung warga yang berganti sumber penghidupan itu, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya H. Mahyeldi Ansharullah, Senin (26/12/2022) menyerahkan bantuan untuk 33 orang nelayan di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, salah satu nagari yang terdapat di kawasan danau tersebut.
Dalam program bbernama Bantuan Mata Pencaharian Alternatif di Danau Maninjau itu, gubernur menyerahkan 33 unit perahu fiberglass, 33 unit mesin long tail 8,3 PK, dan 33 unit Gillnet diberikan kepada pemilik Keramba Jaring Apung (KJA) yang bersedia mengurangi jumlah KJA-nya.
Menurut gubernur, langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah ini, diharapkan menjadi solusi, khususnya dalam permasalahan pencemaran air dan lingkungan di Danau Maninjau.
BACA JUGA :
- Keramba di Maninjau Sudah Melebihi Kapasitas
- Ini Strategi Pemda Atasi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang di Danau Singkarak
- Geopark Singkarak Masa Depan Pariwisata Sumbar
Dengan pengalihan usaha budidaya KJA, menjadi usaha penangkapan ikan, ujarnya, dapat mengganti jenis usaha tanpa merugikan masyarakat yang saat ini masih menjadi pelaku usaha budidaya KJA di Danau Maninjau.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu dan saudara yang telah dengan ikhlas dan sukarela mengurangi KJA-nya. Hal ini memang konsekwensi bagi penerima bantuan sehingga mata pencaharian alternatif bagi pembudidaya melalui usaha penangkapan ikan di danau bisa terlaksana," ujar gubernur.
Secara khusus, sebagaimana dikutip dari laman resmi sumbarprov.go.id, gubernur juga menanyakan kesediaan masyarakat nelayan yang hadir, untuk mengurangi lebih banyak lagi KJA, dengan kompensasi bantuan yang lebih lagi, terutama sebagai mata pencaharian alternatif. Secara spontan, masyarakat pun serentak menyetujuinya.
"Apa yang perlu silahkan minta, kita berikan asal syaratnya KJA dikurangin hingga tersisa enam ribu KJA saja sesuai regulasi. Silahkan, apakah minta jalan, ternak, udang air tawar, dan lainnya, silahkan musyawarahkan. Intinya ekonomi masyarakat tidak terganggu. Silahkan niniak mamak, bundo kanduang, dengan wali nagari dan tokoh masyarakat dikoordinasikan dengan camat," tegas Buya Mahyeldi.
Bupati Agam Andri Warman engapresiasi bantuan pencarian alternatif yang akan membantu mengurangi KJA. "Merevitalisasi Danau Maninjau bukan menghilangkan mata pencaharian masyarakat, tapi membuatnya menjadi lebih baik dan mengembangkan pariwisata di salingka danau. Sebab KJA yang ada sekarang sudah lebih 23 ribu, melebihi dari daya tampung. Apalagi pemiliknya banyak dari luar Agam," ungkap bupati.(kominfotiksb; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar