Tips Mencegah Bencana - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

17 Desember 2022

Tips Mencegah Bencana

BANDUNG, potretkita.net - Bencana semakin banyak saja terjadi, mulai dari gempa bumi sampai kepada kebakaran, banjir, tanah longsor, dan lain-lain. Nampaknya, sudah mendesk dan dibutuhkan gerakan bersama untuk mencegahnya.

TANAH LONGSOR USAI GEMPA TAPANULI UTARA.(kominfo taput)
BACA JUGA


Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Aisyiyah Rahmawati Husein dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat, Jumat (16/12) dan dikutip dari rilisan muhammadiyah.or.id, Sabtu (17/12), menjelaskan beberapa hal terkait dengan langkah antisipasi yang harus dilakukan.


"Dalam pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS), hal-hal yang perlu diperhatikan ialah menjaga kebersihan air sungai, tidak membuang sampah, limbah sisa kegiatan rumah tangga, dan industri ke sungai, menghentikan kebiasaan buang air sembarangan di sungai, menanam pohon dan melakukan penghijauan di sekitar daerah aliran sungai yang gundul, dan melestarikan hutan di hulu sungai agar tidak terjadi longsor," katanya.


Sementara itu, dalam usaha menanggulangi kekeringan, Rahmawati mengimbau agar: membangun atau melakukan rehabilitasi terhadap jaringan irigasi, pembuatan waduk buatan di beberapa daerah, memelihara dan melakukan rehabilitasi terhadap konservasi lahan maupun air, melakukan sosialisasi untuk penghematan air, dan peboisasi hutan dan penghijauan di area pemukiman warga maupun di jalan besar.


Dalam melestarikan lingkungan untuk mencegah kebakaran hutan dan lingkungan (karhutla), Rahmawati memberikan tips agar: hindari membakar sampah di lahan atau hutan, terutama saat angin kencang, berikan jarak tempat pembakaran sampah dari bangunan sekitar 50 kaki dan sejauh 500 kaki dari hutan, tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan, apalagi jika masih menyala yang berisiko memicu terjadinya kebakaran, tidak membuat api unggun di area yang rawan, dan lain-lain.


Pada kesempatan itu, Rahmawati juga merilis hasil verifikasi dan validasi bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2021. Selama 2021, ujarnya, telah terjadi terjadi 5.402 kejadian bencana, dan 99,5 persen merupakan bencana hidrometeorologi.


Jumlah kejadian tersebut didominasi antara lain bencana banjir yang terjadi 1.794 kejadian, 1.577 cuaca ekstrem, 1.321 tanah longsor, 579 kebakaran hutan dan lahan, 91 gelombang pasang dan abrasi, 24 gempa bumi, 15 kekeringan dan 1 erupsi gunung api.


Menurutnya, dampak dari kejadian tersebut adalah 728 orang meninggal dunia, 87 orang hilang, 14.915 luka-luka, 7.630.692 menderita dan mengungsi, 158.658 rumah rusak, 4.445 fasilitas umum rusak, 664 kantor rusak, dan 505 jembatan rusak.  


“Bencana-bencana yang terjadi ini juga menimpa di daerah-daerah yang didominasi oleh warga Muhammadiyah. Di Jawa menjadi pula yang paling rentan, karena penduduknya padat, banyak lingkungan terbangun, desa-desa sudah semakin berkurang,” ucapnya.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad