TANAH DATAR, potretkita.net - Bila dua hari sebelumnya erupsi Gunung Marapi hanya melontarkan asap tebal dan abu berwarna kelabu, pada erupsi Senin (9/1) sore, terpantau ada butiran batu yang dilontarkan dari kawahnya.
BACA JUGA
- Sejak 2011 Status Marapi Sudah Naik ke Waspada
- Begini Arahan PVMBG Terkait Erupsi Gunung Marapi
- Info Erupsi Marapi Hari ini
- Gunung Marapi Masih Batuk-batuk
- Tips Mencegah Bencana
Gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, pada Selasa (10/1) hingga pukul 15.00 WIB termonitor terjadi dua kali erupsim yakni pukul 09.00 WIB dan pukul 09.12 WIB. Untuk kejadian pukul 09,12 WIB tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3191 m di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 4 mm dan durasi 81 detik," tulis Ahmad Afandi dalam laporannya di laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Sementara ada erupsi pukul 09.00 WIB, tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 3091 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 1.3 mm dan durasi 65 detik.
Menyikapi peristiwa erupsi itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra, melakukan monitoring dampak yang ditimbulkan oleh erupsi tersebut di beberapa nagari di Kecamatan Pariangan. Sebelumnya bupati juga sudah melakukan monitoring melalui Pos Pemantau Gunung Api di Bukittinggi.
“Alhamdulillah, suasana masih kondusif, status Marapi masih Waspada Level 2,” ujar Eka Putra didampingi Camat Pariangan Mulkhairi, dan Wali Nagari Sawah Tangah Dedi.
Eka mengatakan saat monitoring Selasa pagi, dari laporan masyarakat ada erupsi yang lebih besar dari biasa, bahkan sudah melontarkan material. “Terkait hal ini, saya mengimbau kepada para pendaki, kepada masyarakat, kepada petani untuk tidak beraktifitas dulu pada radius 3 KM dari puncak Marapi,” himbaunya.
Bupati menegaskan, dia sudah memerintahkan seluruh OPD terkait untuk mengkaji dan mempersiapkan segala kemungkinan terburuk. Cek persiapan forum relawan penanggulangan bencana (FRPB) dan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Nagari. Cek jalur evakuasi.
“Kalau diperlukan, lakukan ronda. Sehingga kalau ada kondisi yang buruk, bisa segera diinformasikan ke masyarakar,” paparnya, seraya menyebut, pihaknya juga akan melakukan rapat antisipasi bersama instansi terkait.(mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar