MANADO, potretkita.net - Berkunjung ke utara Pulau Sulawesi, rasanya akan kurang apabila tidak menjejakkan kaki di Pulau Bunaken.
wonderfulimages.kemenparekraf.go.id |
Pulau tersebut merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken, sebuah kawasan konservasi yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan pada 1991. Tempat ini menjadi surga bagi para penyelam karena alam bawah lautnya yang memesona.
Keindahan kawasan ini, didukung pula oleh keberagaman ekosistem pulau yang menyusunnya. Pada ujung barat kawasan terdapat Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Nain, dan Pulau Mantehage serta sebelah utara Tanjung Pisok terbentuk dari batu gamping asal terumbu karang. Selain itu, di sebelah kiri kawasan terdapat Pulau Manado Tua.
Uniknya, pada hamparan pulau Bunaken terdapat cekungan yang terbentuk pada masa pembentukan gunung api di Rataan Minahasa, yang membuat keindahan bawah laut Taman Nasional ini tidak diragukan lagi.
Berwisata selam scuba atau scuba diving, menjadi salah satu daya tarik Taman Nasional Bunaken. Para penyelam akan dimanjakan dengan kecantikan ikan-ikan tropis serta terumbu karang yang eksotis di salah satu perairan dengan biodiversitas tertinggi di dunia. Pantaslah jika surga bawah laut disematkan untuk keindahan alam bawah lautnya.
Sedikitnya terdapat empat spot menyelam yang sering dikunjungi, yaitu Malcolm, Bethlehem, Emma Point, dan Rumah Ikan. Selain itu, terdapat dua spot snorkling yang ramai dikunjungi yaitu Emma Point dan Rumah Ikan. Daftar spot menyelam dapat dipantau pada https://bit.ly/DiveBunaken.
Tidak ada masa off-seasons alias kapan saja pengunjung bisa menyelam. Namun, waktu terbaik untuk menyelam adalah di Juni hingga Agustus. Musim panas adalah waktu terbaik karena visibility dan cuaca mendukung. Di samping itu, kondisi air laut juga sedang tenang tanpa ombak dan arus.
Ekosistem karang perairan Bunaken yang indah menjadi habitat bagi sekitar 3.000 jenis ikan seperti ekor kuning, kudaikangusumi, dan gorapa, serta beragam ikan jenis seperti emperor angelfish, almaco jack, spotted seahorse, dan blue stries naper.
Saat ini Taman Nasional Bunaken telah kembali dibuka untuk wisata alam, bersamaan dengan 106 Taman Nasional/Taman Wisata/Suaka Margasatwa di seluruh Indonesia yang telah dibuka untuk umum. Mengingat masih transisi dari pandemi ke endemi, pengunjung dan pengelola wisata tetap mengikuti protokol kesehatan.
Bagaimana caranya melancong ke Bunaken? Begini tips wisata bagi yang ingin menyelam di perairan Bunaken. Khususnya bagi kalangan backpacker dari luar Sulut.
1. Naik Pesawat ke Bandara Sam Ratulangi Manado.
Ada sejumlah maskapai penerbangan menuju ke bandara tujuan, mulai dari Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Citilink, dan lain-lain.
2. Naik Bus Bandara.
Setelah sampai di Bandara Sam Ratulangi Manado, naik bus bandara menuju terminal Bus Pal 2. Perjalanan dari bus bandara menuju terminal Bus Pal 2 sekitar 30 menit. Apabila jam operasional bus bandara sudah selesai, naik taksi menuju terminal.
3. Naik Angkutan Kota (angkot) Menuju Pasar.
Setelah sampai di terminal Bus Pal 2, naik angkot menuju pasar. Perjalanan menghabiskan kurang lebih 10 menit.
4. Jalan Kaki Menuju Dermaga Kuala Jangki/Dermaga Kalimas/Dermaga Marina, setelah itu naik perahu ke Bunaken. Ada dua jenis perahu di sana yaitu perahu sewa dan perahu angkutan.
Untuk perahu sewa kapasitas maksimal 15 orang harga sekira Rp1,2 juta, sedangkan perahu angkutan sekitar Rp40 ribu-Rp50 ribu/orang jadwal keberangkatan 9 pagi dan pulang pada jam yang sama besok harinya.(indonesia.go.id/kristantyo wisnubroto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar