LIMAPULUH KOTA, potretkita.net - Gubernur Sumatera Buya H. Mahyeldi Ansharullah, Sabtu (15/1/2023), memimpin upacara memperingati Peristiwa Situjuah ke-74 di Lapangan Chatib Sulaiman, Nagari Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota.
Peristiwa Situjuah, merupakan suatu peristiwa penyerangan oleh pasukan penjajah Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia, pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang, dan puluhan orang anggota pasukan lainnya.
Dalam salah satu mata rantai perjuangan PDRI itulah, puluhan orang pejuang yang terdiri dari beberapa pimpinan dan puluhan anggota pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK), tewas seketika diberondong tembakan oleh pihak penjajah Belanda. Peristiwa itu terjadi di Lurah Kincia, Situjuah Batua.
Gubernur dalam arahannya mengatakan, perlu adanya usaha untuk mengenang jasa pahlawan, di antaranya dengan melaksanakan upacara, seperti peristiwa meninggalnya Bagindo Aziz Chan, Perang Kamang, Peristiwa Manggopoh, dan lainnya.
"Memaknai peristiwa Situjuah menjadi salah satu momen untuk mengingat kembali dan menghormati semangat perjuangan para pahlawan, dalam melawan penjajah dan mempertahankan Kemerdekaan. Peristiwa Situjuah ini harus dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk meneruskan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara yang kita cintai,” ujar gubernur.
Menurutnya, masyarakat Sumatera Barat semenjak dahulu sudah menjadi pejuang, proklamator, dan juga menjadi orang-orang yang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Kepada generasi muda perlu dicatat dan diketahui, sebutnya, dalam diri kita ini mengalir darah para pemersatu bangsa, pejuang bangsa, dan mengalir darah orang yang cinta pada NKRI.
Di upacara tersebut, gubernur mengajak para peserta upacara dan warga masyarakat yang turut menyaksikan berlangsungnya Upacara Situjuah itu, untuk mengepalkan tangannya di udara dan mengucapkan ‘NKRI Harga Mati’
Lapangan Chatib Sulaiman ini, katanya, merupakan peristiwa bersejarah yang harus dijaga dan dirawat. Ia pun menawarkan Lapangan tersebut untuk dibuat stadion.
“Dengan adanya stadion itu para ibu-ibu yang menonton kegiatan upacara tidak terkena terik panas matahari, selain itu Stadion juga bisa digunakan untuk kegiatan olahraga dan event-event di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut gubernur menyerahkan penghargaan kepada 17 orang penerima penghargaan dari masyarakat Nagari Situjuah Batua, atas konsistensi dan kepedulian pada PDRI dan Peristiwa Situjuah.
Penghargaan ini juga diberikan kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Letnan Kolonel Infantri Reno Handoko, AKBP Alex Prawira, serta para pejuang dan tokoh masyarakat lainnya.
Usai upacara, rombongan menuju ke makam pahlawan Situjuah di Lurah Kincia, tempat dimakamkannya 9 orang pahlawan Peristiwa Situjuah, untuk melakukan upacara penghormatan dan tabur bunga.
Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Daerah Prov. Sumbar Hansastri, Wakil Ketua DPRD Irsyad Syafar, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin, Mantan Walikota Payakumbuh Riza Falepi, walinagari, beserta tokoh masyarakat setempat.(sumbarprov.go.id; ed. mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar