Gunung Dieng Naik ke Level Waspada - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

15 Januari 2023

Gunung Dieng Naik ke Level Waspada

BANJARNEGARA, potretkita.net - Status aktivitas Gunung Dieng di Provinsi Jawa Tengah naik dari level I (normal) ke level II (waspada) terhitung 13 Januari 2033 pukul 23.00 WIB.

KAWAH SIKIDANG DIENG.(banjarnegarakab.go.id)

 BACA JUGA 


Dengan demikian, selama 15 hari tahun 2023 berjalan, dua gunung api mengalami kenaikan status dari normal le waspada, yakni Gunung Dieng dan Gunung Ijen yang statusnya dinaikkan pada 07 Januari 2023. 


Sementara itu, tercatat lima gunung api yang mengalami erupsi atau letusan sejak 1 Januari 2023, yaitu Gunung Marapi di Sumatera Barat sedikitnya 27 letusan, Gunung Anak Krakatau 87 letusan, Gunung Kerinci 5 letusan, Gunung Semeru 3 letusan, dan Gunung Ili Lewotolok satu letusan.


Terkait peningkatan starus aktivitas Gunung Dieng, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam suaran persnya pada laman vsi.esdm.go.id menjelaskan, rekomendasi disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, dan statusnya dapat dievaluasi kembali, jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.


"Masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak satu kilometer dari bibir kawah, tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, dan agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang, karena dapat berpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan," sebut rilis pers itu.


Masyarakat dan wisatawan juga diminta, agar tidak memasuki kawah-kawah di Komplek Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik. berupa semburan lumpur atau lontaran material; dan dan di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.


Gunung Dieng merupakan Kawasan Dataran Tinggi Dieng, yakni suatu komplek gunungapi aktif tipe A dan secara administratif masuk ke dalam wilayah: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang.


Gunung Dieng memiliki beberapa kerucuk vulkanik dan beberapa lapangan fumarole. Pada kurun waktu 20 tahun terakhir, Kawah Timbang dan Kawah Sileri tercatat paling sering mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi.


Aktivitas di Kawah Timbang terjadi pada tanggal 23 Mei 2011, dan mengalami peningkatan kembali pada tanggal 27 Maret 2013, mengeluarkan aliran gas CO2 dengan konsentrasi yang sangat berbahaya sejauh maksimum 2 km kearah selatan, dengan tinggi asap maksimum mencapai 500 meter.


Aktivitas terakhir di Kawah Sileri terjadi pada tanggal 29 April 2021 berupa erupsi freatik. Erupsi ini tidak didahului oleh peningkatan gempa-gempa vulkanik yang signifikan, yang menandakan tidak ada suplai magma yang naik kepermukaan, erupsi tersebut disebabkan oleh terjadinya akumulasi tekanan uap air di level yang dangkal di bawah permukaan. Material yang dilontarkan berupa lumpur dengan radius kurang dari 500 meter. Tidak ada peningkatan konsentrasi gas-gas vulkanik seperti CO2, CO, H2S maupun SO2.


Aktivitas lainnya terjadi pada Kawah Siglagah pada tanggal 30 Juli 2021 yang berupa erupsi freatik atau pun semburan lumpur dengan radius semburan sekitar 10 meter. Material semburan berupa lumpur, disertai suara dentuman yang sesekali terdengar hingga jarak 100 meter.(esdm.go.id; ed. mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad