TANAH DATAR, potretkita.net - Walinagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum, Robi Yasdi, menyebut, area persawahan rakyat di Nagari Parambahan luasnya sekitar 100 hektare, namun saat ini kondisinya masih banyak yang sawah tadah hujan.
![]() |
| SAWAH RAKYAT DI KABUPATEN TANAH DATAR |
"Area persawahan di sini cukup luas pak, namun masyarakat selalu bergiliran untuk mendapatkan air. Dari itu, kami atas nama masyarakat memohon bantuan untuk membangun kapalo banda di sini, agar keluhan masyarakat terhadap pengairan sawah bisa teratasi," pintanya.
Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nagari beberapa waktu lalu, Walinagari Robi juga menyebut, seandainya pembangunan kapalo banda bisa menjadi kenyataan, masyarakat tidak akan kesulitan lagi menghadapi kemarau panjang.
Sawah masyarakat yang kini diairi dengan tadah hujan itu ada pada empat jorong, masing-masing Jorong Kubu Manganiang, Tigo Niniak, Kubu Batanduak, dan Jorong Tigo Batua.
“Untuk membangun Kapalo Banda Polo Koto ini, diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp200 juta. Dana sebesar itu tidak boleh dimasukkan ke APB Nagari,” katanya.
Selain itu, kata Robi, kita juga butuh biaya Rp300 juta untuk rehabilitasi atau perbaikan jaringan irigasi. Jika dua kegiatan ini dapat dianggarkan dan direalisir, maka sudah hampir dipastikan akan dapat meningkat perekonomian atau kesejahteraan masyarakat.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat yang juga Bupati Tanah Datar Sisa Masa Jabatan 2020-2021 H. Zuldafri Darma. Menurutnya, sebanyak 70 persen sawah masyarakat di nagari Parambahan merupakan sawah tadah hujan.
"Harapan kami kepada pak bupati bisa membantu pembangunan irigasi untuk masyarakat," sampainya.
Menyahuti harapan itu, Bupati Eka menyebut, pemerintah daerah akan berupaya mencarikan solusi terbaik, sehingga areal persawahan yang masih tadah hujan itu, bisa diairi dengan baik, misalnya menggunakan jaringan irigasi yang disebut dengan kapalo banda.(mus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar