NATUNA, potretkita.net - Bencana tanah longsor yang melanda Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menyebabkan duka mendalam. Sudah 46 jenazah ditemukan dalam musibah itu.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyebut, jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan menjadi 46, di mana 24 di antaranya adalah laki-laki dan 22 lainnya berkelamin perempuan.
Musibah yang terjadi di Kampung Genting, Desa Pangkalan, itu, masih menyisakan sembilan warga lagi yang dinyatakan hilang.
Dari Posko Darurat Bencana Tanah Longsor Natuna di PLBN Serasan diperoleh informasi, pengungsi tercatat sebanyak 2.240 jiwa, terbagi di enam lokasi, yakni 436 jiwa di PLBN, 605 jiwa di Desa Payak, 136 di Desa Batu Berlian, 238 jiwa di SMA Negeri 1 Serasan, 432 jiwa di Pelimpak dan 393 jiwa di Airnusa.
Seluruh pengungsi itu merupakan warga terdampak maupun yang meninggalkan rumah sementara demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor susulan, sebagaimana yang telah direkomendasikan BNPB, ) melalui informasi prakiraan cuaca dan hasil analisa lapangan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Penemuan sejumlah korban tersebut, juga didukung dengan bertambahnya alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 7 unit, termasuk tambahan personel dari TNI dan Polri. Di samping itu, cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi.
LAMPUNG
Sementara itu, dua warga menjadi korban Tanah Longsor di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Jumat (10/3), sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan korban meninggal tertimbun longsor yang terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah yang labil di Desa Sumber Sari, Kecamatan Banjit sekitar pukul 10.00 WIB.
Hasil asesmen sementara per Senin (13/3), terdapat tiga warga yang masih belum ditemukan. Diketahui lokasi warga yang hilang berada di Desa Juku Batu dan Desa Cempedak di Kecamatan Banjit.
Berdasarkan laporan itu, Tim gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemerintah Daerah dan relawan berupaya melakukan pencarian di lokasi terdampak.
Proses pencarian korban cukup memakan waktu dikarenakan akses menuju lokasi cukup menyulitkan. Meski demikian, tim gabungan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan operasi pencarian, salah satunya dengan menggunakan semprotan air untuk menggali material longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Way Kanan Riantori mengungkapkan, operasi pencarian hari ini juga mengerahkan alat berat.
"Pagi ini, operasi pencarian tim gabungan mengerahkan alat berat dengan tujuan mempercepat pencarian korban. Semua tim berusaha maksimal untuk menemukan korban yang masih hilang di lokasi terdampak." ujar Riantori melalui sambungan telepon, Senin (13/3), dan dirilis pada laman resmi BNPB.go.id.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar