Korban Tertimbun Mencapai 50 Orang - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

07 Maret 2023

Korban Tertimbun Mencapai 50 Orang

NATUNA, potretkita.net - Sebanyak lima puluh orang warga diperkirakan meninggal dunia, tertimbun material tanah longsor. Polisi telah menambah pasukan untuk membantu pengamanan, pencarian, dan evakuasi korban.

BNPB.GO.ID

Musibah itu terjadi Ahad (5/3), sekira pukul 13.10 WIB, di Desa Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Polri menurunkan puluhan anggota untuk membantu pengamanan, pencarian dan evakuasi.


Aipda David dri Polsek Serasan menyebut, hingga Senin (6/3), sepuluhan korban meninggal dunia sudah ditemkan tim pencarian gabungan BNPB, kepolisian, dan badan pertolongan kemanusiaan lainnya. "Jumlah korban yang meninggal dunia sekitar 50 orang," kata Aipda David.


Kepala Divisi Humas Polri Irjen. Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan, Polda Kepri akan bergerak membackup Polres Natuna untuk proses penanganan di lokasi kejadian. Menurut Kadiv Humas, Polri bergerak cepat dengan membuat dapur lapangan, posko kesehatan, melakukan trauma healing, pencarian dengan K9 oleh Tim SAR brimob dan Sabhara.


Menurut laporan tribratanews.polri.go.id, Polri juga sudah menambah pasukan sebanyak 42 orang yang terdiri dari 8 orang tim kesehatan, 2 orang tim inafis, 30 orang tim SAR Brimob dan Sabhara, dan 2 orang tim humas.


Puluhan personel itu akan membawa peralatan kesehatan dan kantong jenazah, peralatan dapur lapangan, peralatan SAR, bantuan sembako, dan sejumlah kendaraan seperti ambulans, sepeda motor, truk, serta tenda lapangan.


Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau Junainah melaporkan, data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.


"Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi," jelas Junainah, sebagaimana dikutip dari bnpb.go.id.


Junainah menambahkan kondisi cuaca, sulitnya akses ditambah jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan. Lebih lanjut, sulitnya akses dan faktor jaringan tersebut juga menghambat tim  dalam pelaporan data sehingga pemutakhiran data belum dapat dilakukan secara maksimal.


"Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby," jelas Junainah.(*/mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad