TANAH DATAR, potretkita.net - Ada program hebat untuk membantu petani di Kabupaten Tanah Datar. Namanya Bombastis, singkatan dari Biaya Operasional Membajak Sawah Secara Gratis.
HERMANTO SIREGAR DAN SRI BAGUS GURITNO |
BACA JUGA
- Tim Penilai Nasional Lakukan Verifikasi Lapangan Program Bajak Gratis
- UM Sumbar Luncurkan Program Magister Ilmu Pertanian
- Wakil Menteri Pertanian Mengaku Kehabisan Kata-kata
Program itu lolos ke tingkat nasional di ajang penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD). Saat ini sedang menjalani penilaian tahap III. Tim penilai kini berada di Tanah Datar, terdiri dari Penilai Independen Prof. Dr. Hermanto Siregar, Penilai Utama dari Bappenas Sri Bagus Guritno, dan tim teknis dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
Pada verifikasi lapangan hari pertama, tim penilai meninjau langsung ke lapangan dan berdiskusi dengan petani. Sedangkan pada hari kedua, Kamis (7/4), di Gedung Indojolito Batusangkar, tim melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder terkait, di antaranya Bupati Tanah Datar Eka Putra, Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra, dan Kepala Bappeda Litbang Tanah Datar Alfian Jamrah.
Diskusi terfokus itu juga diikuti Kepala Bappeda Provinsi Sumbar diwakili Fungsional Perencana Ahli Muda Hary Febri, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan instansi terkait lainnya di lingkup Pemkab Tanah Datar.
Tim Penilai terlihat amat 'penasaran' dengan Bombastis itu. Dalam FGD, pertanyaan mendalam diajukan sehingga berhasil membedah tuntas. "Semoga kita menjadi yang terbaik dalam penilaian tingkat nasional ini," ujar Bupati Eka Putra.
Bupati mengatakan, Program Bombastis bersama beberapa program inovasi lainnya, seperti peningkatan kualitas pelayanan publik, digitalisasi, penurunan prevalensi stunting, dan penanggulangan kemiskinan ekstrem menjadi bagian dari fokus pemerintahannya, dalam rangka memberi solusi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
"Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB, hal ini mengindikasikan, perlahan sudah terjadi transformasi ekonomi di Tanah Datar," katanya.
Adapun capaian spesifik daerah, imbuhnya, telah usaha dilakukan peningkatan pendapatan petani melalui bantuan pembajakan sawah, bantuan bibit, pupuk, perbaikan irigasi, peningkatan indeks pertanaman, pendampingan, dan pemasaran hasil produk pertanian.
Hary dari Bappeda Provinsi Sumbar menambahkan, Kabupaten Tanah Datar memang tidak diragukan lagi dalam mengikuti PPD ini. Program Bombastis itu, katanya, sejalan dengan Program Pemerintah Provinsi Sumatra Barat yang ingin menjadi sentra pertanian.
"Tanah Datar tidak hanya melaksanakan program Bombastis untuk mendukung produksi pertanian, namun juga sudah menjalin kerjasama dengan daerah sekitar, untuk hilirisasi atau penjualan hasil pertanian, seperti ke Pekanbaru, Jambi dan lainnya. Hal inilah yang patut diberikan apresiasi," sampainya.
Perwakilan dari beberapa kelompok tani (keltan) juga turut hadir dan memberi masukan pada FGD itu, di antaranya Nasrizal dari Keltan Jorong Sitakuak Nagari Gurun Kecamatan Sungayang, Roza Espan dari Keltan Sawah Baruah Nagari Sumpur.
Ikut juga berdiskusi perwakilan dari LSM, LKAAM, Bundo Kanduang, Baznas, dan beberapa pihak lainnya menyampaikan dukungan atas pelaksanaan program Bombastis.(prokopimtd; ed. musriadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar