TANAH DATAR, potretkita.net - Tapak sejarah aplikasi dan pelayanan melalui aplikasi Tanah Datar di Ujung Jari yang kini sudah dirasakan manfaatnya, sebenarnya bermula dari Paninjauan, Kecamatan X Koto. Tapak sejarahnya ada di nagari ini.
SAFARI RAMADHAN EKA PUTRA
- Bupati Ingatkan Bahaya Berteman dengan Orang Munafik
- Foto Bupati Tanah Datar dan Nama Eka Putra Dicatut
- Jangan Marah Kalau Dagangannya Ditawar Calon Pembeli
- Muhammadiyah Sayap Utama Kemerdekaan Indonesia
Pasalnya, di nagari yang terletak di dada Gunung Marapi itulah, aplikasi tersebut diresmikan (launching) oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, pada Kamis (27/5/2021 silam), di Gedung Pertemuan Nagari Paninjauan.
Inovasi ini ditujukan untuk mendekatkan layanan di bidang dokumen kependudukan melalui aplikasi OASE, OSS perizinan, dan hotline kesehatan.
Bupati Eka kembali mengingatkan hal itu, Ahad (9/4/2023) malam, saat bersilaturahmi dengan jamaah Masjid A’la Katiagan, Nagari Paninjauan, dalam agenda Tim Safari Ramadhan Khusus (TSRK) Bupati Tanah Datar Tahun 1444 H.
Sejumlah pejabat daerah ikut mendampingi tim bupati ke masjid yang terletak pada ketinggian itu, di antaranya Staf Ahli, kepala Dinas Koperindag, sekretaris Dinas Pertanian, sekretaris Dinas Kominfo, dan Kabag Prokom Setda Dedi Triwidono.
“Kendati baru pertama kali bertemu dan bersilaturahmi dengan warga Katiagan dan jamaah masjid ini, tetapi sesaat setelah dilantik menjadi bupati, kegiatan awal saya adalah kunjungan ke Paninjauan, dalam rangka meresmikan inovasi Tanah Datar di Ujung Jari, layanan digital yang memudahkan warga untuk menyelesaikan berbagai urusan, tanpa harus datang ke Batusangkar,” ujar Eka.
Tanah Datar di Ujung Jari, tegasnya, merupakan inovasi pelayanan publik pada bidang kependudukan, perizinan, dan pelayanan kesehatan. Hal itu, menurutnya. merupakan bukti keseriusan Pemkab Tanah Datar dalam meningkatkan pelayanan publik, sekaligus mendekatkan pelayanan ke masyarakat.
Dengan menggunakan ujung jari dan telepon pintarnya, masyarakat sudah bisa mendapatkan dokumen yang mereka perlukan, sehingga tidak ada lagi warga yang tak terjangkau pelayanan cepat tersebut.
Peningkatan dan inovasi pelayanan publik, imbuhnya, merupakan salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan pemerintah terhadap masyarakat. Eka menyebut, di bawah kepemimpinannya, perbaikan dan pembenahan format dan pola pelayanan publik menjadi perhatian serius, sehingga akan dapat memberi manfaat, kemudahan, dan kenyamanan masyarakat.
Hal penting lainnya yang disampaikan bupati pada kesempatan itu, terkait dengan usaha-usaha bersama menyelamatkan generasi muda dari efek negatif globalisasi, di antaranya pergaulan bebas, LGBT, narkoba, dan bentuk-bentuk kenakalan lainnya.
Usaha yang dilakukan diantaranya melalui program Satu Rumah Satu Hafidz, perbanyakan rumah tahfidz, peningkatan alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan ulama, niniak mamak, dan bundo kanduang dalam membentengi umat, dan peningkatan fasilitasi pendidikan yang terjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Sedangkan di sektor perekonomian, imbuhnya, Pemkab Tanah Datar melaksanakan Satu Nagari Satu Event yang mampu merangsang tumbuhnya ekonomi kreatif, dan akses permodalan yang dikenal dengan istilah Makan Rendang di Tanah Datar atau Maksimalkan Pemberantasan Rentenir agar Hilang di Tanah Datar.
Dengan program itu, katanya, dalam mengembangkan usahanya, warga Tanah Datar diberi akses mendapatkan pinjaman dari Bank Nagari hingga Rp10 juta tanpa bunga. “Kalau bapak ibu semua butuh bantuan untuk mengembangkan usaha, memajukan usaha tani, dan sejenisnya, jangan pinjam modal ke rentenir. Datang saja ke bank yang ditunjuk, atau berkonsultasi dengan pemerintahan nagari, nanti akan diberi akses untuk ikut program tersebut,” ujarnya.
Pengurus Masjid A’la Khairul Amri Dt. Jo Mantari dan Walinagari Paninjauan IC Dt. Batuah Nan Kuniang, mewakili jamaah dan masyarakat nagari, mengucapkan terima kasih atas perhatian Bupati Eka terhadap pembangunan masyarakat di Nagari Paninjauan.
“Terima kasih atas bantuan dan dukungan bapak bupati. Masjid kita sudah selesai dibangun dan menghabiskan dana hingga Rp3,5 miliar. Masjid lama yang berdiri pada 1950-an itu yang dipindahkan ke sini. Pembangunan baru dimulai pada 2017 silam. Kini kita masih butuh dana besar untuk mendam sekeliling masjid dan menata pekarangan beserta tempat parkir,” ujarnya.
Walinagari menambahkan, terima kasih dan apresiasi luar biasa masyarakat untuk bupati, karena telah berkenan menjadi wakil warga Paninjauan di tingkat kabupaten, untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Embung yang sudah direncanakan sejak sepuluh tahun silam, ujarnya, pada 2013 ini mudah-mudahan bisa direalisasikan. Dengan dukungan Eka juga, sebut walinagari, pengaspalan jalan dari Peninjauan ke Panyalaian segera direalisasikan, dan perbaikan jalan putus akibat bencana sudah selesai.
Di akhir kunjungannya, Bupati menyerahkan bantuan dana Rp10 juta yang kemudian ditambah Rp50 juta untuk penyelesaian pembangunan masjid. “Khusus tambahan Rp50 juta itu, segera susulkan proposalnya,” sebut bupati.(MUSRIADI MUSANIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar