PADANGPANJANG, POTRETKITA – Benar jugalah kata orang. Sejak zaman penjajahan hingga saat ini, Kota Padang Panjang di Provinsi Sumatera Barat, merupakan tempat belajar terbaik. Buktinya, penduduk kota itu kebanyakan adalah pelajar. Mereka berdatangan dari berbagai negeri.
Saat
ini, sesuai pengungkapan Wakil Walikota H. Asrul, diperkirakan ada 27 ribu pelajar
di kota berjuluk Serambi Mekah itu. Mereka belajar sejak dari Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sementara jumlah penduduk
hanya 58 ribuan jiwa.
‘’Pelajar dan mahasiswa yang menjalani pendidikan di kota ini juga banyak yang berasal dari luar daerah. Suasana yang sejuk, aman, dan tenteram membuat daerah ini menjadi tempat yang cocok untuk menuntut ilmu. Pendidikan menjadi sektor utama penggerak ekonomi Padang Panjang, dari dulu hingga saat ini,’’ katanya.
Melihat potensi itu pulalah, Pemko Padang Panjang memandang pendidikan sebagai investasi. Itu terungkap saat Asrul berpidato pada pembukaan Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal bagi Lembaga Pendidikan Formal dan Nonformal se-Kota Padang Panjang, Selasa (22/6).
Lantaran ingin mengenyam pendidikan yang berkualitas, sebut Asrul, generasi muda bangsa berdatangan ke Padang Panjang untuk bersekolah. Sekolah-sekolah di sini, tegasnya, ibarat tanaman di tanah subur. Asal mau menyiram dan merawat, ia akan tumbuh mekar.
Berbicara soal investasi bidang pendidikan, Asrul menyebut, potensinya bisa saja dalam bentuk mengembangkan sekolah yang sudah ada, mendirikan sekolah baru, dan sejenisnya. Pemko Padang Panjang, jelas Asrul, kini sudah punya kebijakan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, mendorong dan membina investasi bidang pendidikan tersebut.
Hal yang paling fenomenal di Kota Padang Panjang terkait masalah pendidikan adalah keberadaan Perguruan Thawalib, Perguruan Diniyyah Puteri, dan Perguruan Muhammadiyah Kauman Padang Panjang. Ibaratnya, ketiga institusi pendidikan itu adalah tiga pilar yang menopang kokohnya Padang Panjang sebagai kota pelajar berjuluk Serambi Mekah.
Diniyyah Puteri didirikan Rahmah El-Yunusiyyah pada 1 November 1923. Lembaga ini mengkhususkan pendidikan untuk anak perempuan. Kini keberadaannya sudah sangat diperhitungkan di kancah internasional. Di bawah pimpinan Fauziah Fauzan El-Muhammady, kiprah lembaga ini semakin nyata.
Kerjasama internasionalnya meliputi banyak negara, sejak dari Australia sampai ke Malaysia, Jepang, Mesir, Maroko, Polandia, hingga ke Amerika Serikat.
Sementara itu, kehadiran Perguruan Thawalib yang berdiri pada 1911 juga semakin diperhitungkan, terutama sejak lembaga ini tidak hanya mengasuh santri putra, tetapi juga punya santri putri. Madrasah Ibtidaiyah Unggul Thawalib (MIUT) dan TK semakin jadi incaran para orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Di Perguruan Muhammadiyah Kauman Padang Panjang juga terjadi perkembangan pesat beberapa tahun belakangan. Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah (KMM) yang dipimpin pertama kali oleh Buya Hamka saat didirikan pada 2 Januari 1930, kini sudah berkembang menjadi Pondok Pesantren Muhammadiyah Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah sejak dipimpin DR. Derliana.
Selain ketiga pilar utama itu, di Padang Panjang juga sudah eksis Pondok Pesantren Modern Terpadu Serambi Mekah, Madrasah Thawalib Gunung, Perguruan Darul Hikmah, Pesantren Nurul Ikhlas, dan beberapa sekolah terkenal yang dikelola pemerintah, seperti SMA Negeri 1 Sumbar dan SMA Negeri 1 Padang Panjang.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar