JAKARTA, POTRETKITA.net -- Sebanyak Rp28,82 triliun dana desa sudah cair. Ada 69.661 desa yang sudah menerima. Dana Desa itu, kalau di Sumatera Barat namanya Dana Nagari.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.(inews.id) |
“Dana Desa ini telah dicairkan ke 69.661 desa atau sebesar 92,93 persen dari 75.961 desa di Indonesia,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemendes PDTT, dan disiarkan laman resmi Sekretariat Kabinet RI, Jumat (16/7/2021).
Dari total dana yang telah disalurkan tersebut, sebutnya, untuk Dana Desa untuk Desa Aman COVID-19 dialokasikan sebesar Rp4 triliun atau setara 13,88 persen dari pencairan Dana Desa. Dana ini di antaranya dipergunakan untuk membangun Pos Relawan Desa Lawan COVID-19 di 30.420 desa, pembangunan Pos Gerbang Desa di 24.283 desa, dan pembangunan Pos Isolasi di 20.058 desa.
“Dan kegiatan lain seperti sosialisasi, penyediaan masker dan tempat cuci tangan dan pendataan masyarakat yang rentan,” imbuhnya.
Sedangkan untuk Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari Dana Desa (BLT Dana Desa) dialokasikan Rp5,67 triliun atau sebesar 19,53 persen dari pencairan Dana Desa.
“Untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dialokasikan Rp2,22 triliun yang setara 7,69 persen dari pencairan Dana Desa dan untuk kegiatan pembangunan desa di luar skema PKTD sebesar Rp16,97 triliun yang setara 58,90 persen dari pencairan Dana Desa,” kata Halim.
Halim mengatakan, saat ini Relawan Desa Lawan COVID-19 telah terbentuk di 35.563 desa dengan jumlah total sebanyak 1.084.519 orang relawan.
Hingga 11 Juli, jumlah warga desa yang terpapar pandemi sebanyak 342.688 orang dan jumlah yang sembuh sebanyak 278.232 orang. “Jumlah yang dirawat sebanyak 54.755 orang dan yang meninggal sebanyak 3.831 orang,” imbuh Mendes PDTT.
Halim mengajak seluruh masyarakat desa untuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dan mematuhi aturan dari pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. “Ingat selalu gunakan masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, jaga jarak dan hindari berkerumun, serta jika perlu hindari dulu makan bersama,” pungkasnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar