Gubernur Mahyeldi Menenun - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

10 Agustus 2021

Gubernur Mahyeldi Menenun

BERKUNJUNG ke Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, tentu orang takkan bisa mengelak. Mereka harus mampir ke tempat usaha produksi dan pemasaran songket. Ya, nama songket pandaisikek itu sendiri lebih dikenal di mancanegara dibanding dengan Tanah Datar.

foto-foto: Dinas Kominfotik Sumbar
Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah, akhir pekan kemarin mampir ke nagari penghasil hortikultura terbaik di kawasan Padang Panjang Batipuah X Koto (Pabasko) tersebut. Selain berdialog, memotivasi, dan berdiskusi dengan para pengrajin tenun, Buya juga mencoba menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang sudah digunakan turun-temurun oleh masyarakat setempat.


Buya Mahyeldi juga memujikan, masyarakat Pandai Sikek berhasil melakukan modifikasi alat tenun, sehingga waktu yang terpakai untuk produksi jadi lebih cepat.

"Inovasi ini membuat waktu produksi songket pandai sikek terpangkas dari awalnya 40 hari menjadi hanya lima hari. Inovasi seperti ini patut menjadi contoh bagi semua pihak untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat," kata gubernur, sebagaimana dirilis Dinas Kominfotik Provinsi Sumbar.


Gubernur mengatakan, berkat inovasi itu semakin banyak ibu-ibu rumah tangga yang berminat untuk membuat kain songket dengan menggunakan peralatan yang baru, karena lebih efisien dari segi waktu. Hal itu secara langsung telah memberikan peningkatan kesejahteraan keluarga karena satu kain songket dihargai cukup mahal. Ditambah lagi pasar untuk kerajinan itu terbuka lebar.

Dia mengatakan akan mengupayakan bantuan untuk sentra tenun di pandai sikek berupa peralatan ATBM dari dinas terkait agar semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam produksi kain khas tersebut. "Kita coba upayakan pada APBD Perubahan. Kalau tidak memungkinkan pada APBD 2022," ujarnya.


BACA JUGA Bersama LP2M Meningkatkan Mutu Tenunan Warna Alami LintauMemadukan Seni dan Ekonomi dengan SongketSepatu Rajutan Mina dari Pasaman Barat


Walinagari Pandai Sikek Armen, mengatakan selain membuat inovasi peralatan tenun generasi muda di daerah itu juga aktif memberikan pelatihan-pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga yang berminat menjadi pengrajin tenun.


Ia mengatakan songket pandai sikek tidak hanya terkenal di Sumatera Barat, tetapi sudah go nasional bahkan internasional sehingga pasarnya sangat luas.


"Kita berharap ada bantuan dari pemerintah untuk pengadaan ATBM tenun agar semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam produksi sehingga perekonomian bisa bergerak dan kesejahteraan keluarga bisa tercapai," katanya.(MUSRIADI MUSANIF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad