SEMARANG, POTRETKITA.net -- Gubernur Jawa Tengah berterima kasih kepada Muhammadiyah, karena dipandang serius dalam menghentikan laju penyebaran Covid-19, sementara Menteri Kesehatan menyebut, Muhammadiyah adalah mitra yang tepat dalam proses ekselerasi vaksinasi di Indonesia.
kemkes.go.id |
Selain kepada Muhammadiyah, Ganjar juga berterimakasih kepada pihak ikut serta menyukseskan percepatan vaksinasi di Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini dimanafaatkan oleh Ganjar untuk menghimbau kepada petugas maupun peserta vaksinasi akan cepatnya penularan covid varian delta.
Ganjar menyebut, prosesi vaksinasi yang dilakukan Muhammadiyah terbilang amat tertib, dan tetap konsisten dalam menegakkan protokol kesehatan, terutama dalam hal memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Menurutnya, pada situasi seperti sekarang ini, semua elemen bangsa harus kooperatif untuk segera menyelesaikan pandemi ini denegan baik. Maka kepada semua ia meminta untuk patuh dan bertahan, serta berdoa dan menjaga kesehatan.
muhammadiyah.or.id |
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, target vaksinasi Covid-19 adalah 181,5 juta orang atau 363 juta vaksin, jika masing-masing dua kali suntik. Namun, keterbatasan vaksin membuat Indonesia hanya bisa menerima 70 juta dosis sampai Juni 2021.
“Jadi dari Januari sampai Juni, enam bulan pertama kita memiliki 70 juta dosis. Bulan Juli sampai Desember kita akan memiliki 290 juta dosis,” katanya.
Hal Tersebut dikatakan Budi, saat membuka vaksinasi lintas agama oleh MCCC bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI dan Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat.
Vaksinasi ini dilaksanakan selama tiga hari, tanggal 15-17 Juli 2021 dengan target peserta 2000 orang dan merupakan vaksinasi ke-29 yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah melalui MCCC di seluruh Indonesia.
Budi menambahkan, akan ada peningkatan empat lipat dari ketersediaan vaksin. “Artinya juga akan ada peningkatan empat kali lipat dari kecepatan vaksinasi. Jadi kita harus menyuntik empat kali lipat lebih banyak dibandingkan semester pertama tahun ini,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Budi, pihaknya butuh bantuan semua pihak untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. “Tidak mungkin kami bisa menyelesaikan ini sendiri, tapi pasti bisa kalau bersama-sama. Tidak mungkin pemerintah bisa sukses menjalankan program vaksinasi ini, kalau kita tidak bisa menterjemahkannya menjadi satu gerakan yang dimiliki secara gotong royong oleh semua komponen bangsa,” ungkap Budi.
Menteri Budi mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah dalam mengakselerasi vaksinasi Covid-19. “Saya bersyukur karena saya faham sekali, Muhammadiyah itu punya hubungan keberadaan di mana-mana, sehingga merupakan mitra yang sangat tepat untuk bisa membantu akselerasi program vaksinasi ini di seluruh Indonesia,'' tegasnya.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman dalam sambutannya mengatakan, PP Muhammadiyah berharap vaksinasi kali ini bisa menjadi ikhtiar terbaik dalam penanggulangan Covid-19. “Bagi Muhammadiyah, ikhtiar vaksinasi ini adalah bagian dari jihad kemanusiaan,” katanya.(*/mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar