Sepatu Rajutan Mina dari Pasaman Barat - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

14 Juli 2021

Sepatu Rajutan Mina dari Pasaman Barat

PASAMAN BARAT, POTRETKITA.net -- Pandai-pandai membaca peluang. Kreatif dan inovatif mencermati selera pasar. Rajin dan tekun dalam berusaha. Agaknya, itulah yang bisa diucapkan untuk Mina Kurniasih, warga Lubuak Landua, Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat, Sumbar.

Sepatu hasil rajutan Mina.(foto-foto diskominfo pasbar)

Betapa tidak, di tengah merosotnya perekonomian keluarga akibat pandemi Covid-19, Mina malah memperoleh kesempatan membantu ekonomi keluarga. Peluang dan waktu banyak di rumah, karena pembatasan interaksi antar manusia untuk memutus rantai penularan Covid-19, digunakannya untuk merajut. Apa saja bisa dibuat dengan keahlian itu.


Tapi Mina mengkhususkan pada usaha memproduksi sepatu, konektor jilbab, dan tas. Hasil peoduksinya banyak diminati konsumen. Tidak saja di seputaran Pasaman Barat, tetapi meluas hingga ke Padang, Bukittinggi, dan kota lainnya. Bahkan melalui pemasaran sistem online, order rajutan Mina juga dipesan peminat dari Malaysia.


Ketua Tim Penggerak PKK Pasbar Titi Hamsuardi dan Wakil Ketua Fitri Risnawanto, mencermati pula hasil kerajinan Mina. Akhirnya, keduanya pun tertarik. Dari ketertarikan itu pula, melalui wadah Tim Penggerak PKK yang dipimpinnya, peluang pemasaran dan peningkatan produksi usaha Mina pun semakin terbuka.


"Kerajinan ini sebenarnya sudah ada semenjak 2017 lalu, karena ini merupakan salah satu hobi saya juga. Pada 2019, saya dibina oleh pemerintah daerah melalui Dinas Koperindag Pasbar. Setelah dirangkul oleh dinas, saya lebih percaya diri, karena pemasaran produk akan lebih mudah," kata Mina, sebagaimana dikutip dan disiarkan Dinas Kominfo Pasbar.


Setelah menjadi salah satu binaan dari dinas Koperindag, imbuhnya, PKK Pasbar mulai melakukan perekrutan untuk diikutsertakan dalam gerakan PKK. Di PKK inilah, inmbuhnya, dia menjadi anggota dan masuk ke dalam kelompok kerja Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Ini merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan, khususnya bagi kaum perempuan, dan penambahan pendapatan keluarga.


Di masa pandemi ini, lanjut Mina, kaum perempuan diminta untuk bergerak aktif menambah pendapatan keluarga. Artinya seorang istri dituntut untuk membantu keuangan suami.


"Kita selaku kaum perempuan jangan hanya mengandalkan pendapatan suami, tetapi kita harus mampu menciptakan usaha sendiri untuk menopang penghasilan keluarga, sehingga keluarga kita akan semakin cepat sejahtera. Untuk itu, sebagai kaum perempuan marilah kita bersama-sama mewujudkan Pasbar yang sejahtera melalui program UP2K," tegasnya.


Hasil karya rajut yang diciptakan, kata Mina, tidak kalah jauh dengan kualitas sepatu lainnya. Kualitas selalu sesuai dengan harga yang ditawarkan.


"Ini adalah hasil karya tangan, tentu di samping tahan lama, kualitasnya juga bagus, harga juga kita pikirkan. Konsumen bisa menggunakan sepatu rajut dengan harga terjangkau, mulai dari Rp150 ribu. Begitu juga dengan tas,'' ujarnya.(mus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad