Sang Penjahit Bendera Sangsaka Merah Putih - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

14 Juli 2021

Sang Penjahit Bendera Sangsaka Merah Putih

BENGKULU, POTRETKITA.net -- Bendera merah putih berkibar di seantero Indonesia. Terlebih ketika akan memperingati HUT Kemerdekaan RI, atau pada hari-hari besar nasional. Tapi tahukah Anda, siapa untuk pertama menjahit bendera merah putih itu?

Fatmawati bersama Soekarno.(bengkulutoday.com)

Bendera Republik Indonesia yang pertama dikibarkan bernama Sangsaka Merah Putih. Bendera itu dijahit oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno. Saat beliau menjahit sangsaka, Ibu Fatmawati dalam keadaan hamil tua. Tapi semangatnya tidak surut dalam usaha mendukung perjuangan Indonesia merdeka.


''Kini sudah tak banyak generasi muda yang tahu, dimana kampung halaman Ibu Farmawati. Dia orang Bengkulu!,'' kata Dosen Universitas Pakuan Dr. Andi M. Asrun, MH yang akan menulis buku sejarah tentang pahlawan nasional Ibu Fatmawati itu.


Untuk mematangkan persiapan penulisan buku tersebut, beberapa waktu lalu telah digelar diskusi terbatas. Dengan terbitnya buku itu, semua anak bangsa bisa mengetahui sejarah perjuangan Ibu Fatmawati.


“Kita berharap buku ini dapat segera terbit, sehingga semua orang baik, tingkat daerah, maupun nasional dan internasional mengetahui sejarah, Fatmawati adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Bengkulu,” tutur Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri.


Dikatakan, buku ini juga akan menjadi literatur sejarah peran penting Fatmawati dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Rumah Fatmawati di Kota Bengkulu.(travelingyuk.com)

Sementara itu Andi, dikutip dari laman resmi Pemprov Bengkulu mengatakan, sejarah Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih bernuansa sangat heroik. Dialam kondisi hamil tua, sebut Andi, dirinya tetap mengambil peran sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia.


''Di seluruh perjuangan kemerdekaan itu puncaknya adalah proklamasi, dan prolakmasi diiringi dengan pengibaran bendera. Sejarah bendera ini bukan hanya sejarah bendera fisik, lembaran kain putih disambung kain merah, tapi ini menyangkut jiwa bangsa, menyangkut identitas bangsa. Sejarah ibu fatmawati menjahit bendera ini adalah puncak dari sejarah perjuangan orang Bengkulu untuk kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.


Sejarah perjalanan Bendera Merah Putih, menurut dia, tak kalah heroik dan penuh perasaan emosional. Tatkala agresi militer Belanda ke-2, bendera yang dijahit ibu Fatmawati ini harus dipisahkan bagian putih dan merahnya untuk diselamatkan dari tangan penjajah Belanda. Atas perintah Bunga Karno bendera ini kemudian dijahit kembali ketika ibukota kembali ke Jakarta dan situasi sudah aman.


“Sekali lagi sejarah menjahit bendera merah putih oleh ibu Fatmawati bukan sekedar sejarah pribadi dia, bukan hanya sekedar sejarah dari Bengkulu, tapi ini adalah sejarah nasional. Jadi puncak perjuangan rakyat Bengkulu untuk kemerdekaan Indonesia diberikan melalui ibu Fatmawati dengan menjahit Bendera Merah Putih”, tuturnya


Menurut Andi, Fatmawati juga sosok wanita yang mempunyai karakter pribadi yang kuat dan pengetahuan yang luas, atas dasar bimbingan orang tuanya tokoh pergerakan Muhammadiyah di Bengkulu dan hasil bertukar pikiran bertahun-tahun dengan Bunga Karno. Hal itu ditunjukkannya saat mendampingi Presiden Soekarno pada masa awal kemerdekaan. Semua hal tersebut akan terangkum dalam buku yang sedang ditulisnya.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad