NDC Unand Berdayakan Warga Sungai Pinang Melalui Usaha Wisata - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

25 September 2021

NDC Unand Berdayakan Warga Sungai Pinang Melalui Usaha Wisata

PESSEL, POTRETKITA.net - Dalam rangka memberdayakan masyarakar melalui usaha wisata, tim Nagari Development Center (NDC) Universitas Andalas (Unand) melakukan urun rembug di Nagari Sungai Pinang, salah satu nagari yang termasuk Kawasan Wisara Bahari Nasional Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat.


Pada program pengabdian masyarakat yang berlangsung 13-20 September 2021 itu, NDC Unand satu tim yang terdiri dari Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Wahyu Pramono dan Indraddin, serta Faidil Tanjung dari Fakultas Pertanian.


Menurut keterangan pers tim, Pengembangan usaha wisata yang melibatkan masyarakat di Kawasan Mandeh menjadi amat penting, karena berdampak positif terhadap peningkatan usaha ekonomi masyarakat di nagari.


Walinagari Sungai Pinang Darmen, kepada tim menjelaskan, usaha pariwisata merupakan salah satu usaha alternatif pendukung peningkatan ekonomi masyarakat. Nagari Sungai Pinang, ujarnya, merupakan lokasi yang memiliki banyak sekali panorama indah dan menarik yang menjadi daya pemikat pengunjung wisata ke Kawasan Mandeh.


Selain memiliki pantai yang indah dengan pasir putih dan air yang jernih, jelasnya, juga memiliki terumbu karang yang bagus serta kawasan wisata pulau yang cantik. Sayangnya, kawasan ini belum terkelola secara baik dan terencana apalagi kawasan wisata yang berwawasan lingkungan. Untuk itulah pemerintah nagari menjalin kerjasama dengan Universitas Andalas di bawah koordinasi Nagari Development Center (NDC) Universitas Andalas.


Selama ini, jelasnya, pengelolaan pariwisata di Nagari Sungai Pinang dilakukan sesuai kemauan dan kemampuan pengelola usaha pariwisata saja, sehingga tata kelola lokasi pariwisata belum memperhatikan aspek lingkungan dan tata ruang.


''Kalau hal itu dibiarkan tentu keindahan dan kenyamanan yang menjadi daya tarik suatu destinasi pariwista lambat laun akan hilang. Menyadari hal demikian pemerintah nagari menyusun langkah-langkah pembenahan pengelolan pariwisata dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dalam hal pengelolaan, pengembangan, dan pelestarian lingkungan di kawasan pariwisata,'' katanya.


Bersama Tim Pengabdian Universitas Andalas telah dirancang beberapa kegiatan antara lain: pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis), penyusunan desain tata ruang pengembangan pariwisata, dan penguatan kelompok pelestarian lingkungan di Kawasan Pariwisata Sungai Pinang.


Pokdarwis dibentuk tidak saja dengan mengangkat pengurus kelompok tapi terlebih dahulu dengan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan penumbuhan kesadaran tentang pentingnya usaha pariwisata di nagari dan pentingnya melakukan intervensi terhadap masyarakat pelaku usaha pariwisata.


Penyusunan desain tata ruang pariwisata dilakukan secara partisipatif, hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat sebagai pelaku usaha pariwisata dan terjaminnya keberlanjutan program intervensi penguatan pelaku usaha pariwisata. Langkah-langkah yang dilakukan adalah melakukan pengkajian masyarakat dari sisi sosial dan kelembagaan.


Pengkajian menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk memetakan potensi permasalahan serta solusi dalam mengatasi masalah pengembangan usaha pariwisata. Dengan dipetakannya masalah tentu dapat disusun dengan tepat langkah-langkah pemberdayaan baik di tingkat masyarakat sebagai pemangku kepentingan maupun pelaku pariwisata secara individu dan kelembagaan. 


Penguatan kelompok pelestarian usaha pariwisata dilakukan melalui menjalin kerjasama dengan kelompok peduli lingkungan yang sudah ada di Sungai Pinang. Ada dua kelompok peduli lingkungan yang sudah beraktifitas di nagari tersebut, yaitu Andespin dan Yayasan Rimba.


Andespin yang dipelopori oleh David memiliki konsentrasi terhadap menjaga kerusakan terumbu karang dan pengembangan hutan mangrove. Kelompok ini pada awalnya bergerak dalam bidang selam, lalu dari aktifitas ini pemuda yang tergabung dalam aktifitas selam itu diajak berpartisipasi dalam pemeliharaan terumbu karang. Selain menjaga terumbu karang, kelompok ini juga aktif melakukan pemeliharaan hutan mangrove.


Aktifitas yang mereka lakukan adalah mengembangkan pembibitan mangrove dengan melibatkan partisipasi masyarakat terutama pemuda. Untuk memperlancar aktifitas mereka kelompok ini menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup, PT Jasa Raharja, dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat Warung Informasi Konservasi (Warsi).MUSRIADI MUSANIF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad