DUMAI, PORTRETKITA.net -- Hujan lebat yang mengguyur Kota Dumai, Provinsi Riau, sejak Kamis (28/10), menyisakan duka lara. Para lanjut usia (lansia) pun terjebak dalam kepungan banjir.
infopublik.id |
Adapun warga yang bertahan di antaranya wanita lanjut usia (lansia), Endri Pazri (66) dan Yessefni (55). Kedua lansia memilih bertahan setelah rumah terendam banjir 80 cm. Kedua lansia tersebut langsung dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir untuk dibawa ke Wisma Elite Kota Dumai. Proses evakuasi berlangsung hingga malam tadi.
"Karena ada faktor kesehatan, makanya saya gendong. Kedua lansia ini dievakuasi ke tempat yang lebih layak dan nyaman di Wisma Elite Kota Dumai, tidak jauh dari rumah kedua lansia yang kita evakuasi," kata Renaldy.
Proses evakuasi dilakukan dengan cara menggendong kedua lansia ke mobil Patroli Sabhara Polsek Dumai Kota. Proses evakuasi selesai sekira pukul 19.00 WIB.
"Sampai hari ini warga yang rumahnya terendam banjir masih bertahan. Namun jika tidak sampai malam ini air belum surut sebagian warga akan kita evakuasi ke tenda bantuan yang disediakan Pemkot Dumai di 4 titik," katanya.
Air yang merendam ratusan rumah warga di Kelurahan Bintan Kota Dumai, belum menunjukan tanda-tanda surut. Kondisi tersebut membuat warga terpaksa mengungsi.
"Ada warga yang mengungsi, ada juga warga yang tetap bertahan. Dari hasil pengecekan, lokasi banjir merendam rumah warga di wilayah Kecamatan Dumai Kota. Khusus Kelurahan Bintan 110 rumah yang terendam," kata Renaldy.
Renaldy menjelaskan, ketinggian air tertinggi di Jalan Jambu RT 16, berkisar 70 cm dan merendam 34 rumah. Bahkan, banjir juga merendam rumah warga di Jalan Mata, Jalan Mangga, Jalan Bintan dan Jalan Paris. Untuk di Jalan Paris, tercatat ada 10 rumah yang terendam.
"Jumlah rumah warga terendam banjir antara 10-34 unit. Saat ini sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing," katanya.
Sementara itu, informasi yang dirilis BNPB, hujan deras itu mengakibatkan 695 KK/2.731 jiwa dan 695 unit rumah terdampak. Banjir ini melanda pemukiman warga di Kelurahan Bukit Datuk di Kecamatan Dumai Selatan dengan tinggi muka air berkisar antara 50 - 100 sentimeter.
Pasca kejadian, BPBD Kota Dumai melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna melakukan penanganan darurat. Salah satunya dengan mendirikan tenda dan dapur umum. Hingga kini, dilaporkan ketinggian debit air sudah mulai berkurang sekitar 10 sentimeter dari kondisi awal.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Dumai berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga tiga hari kedepan (31/10). Sementara itu, analisa InaRISK menunjukan Kota Dumai memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, terlebih dalam menghadapi potensi La Nina yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 sampai dengan Februari 2022. Peningkatan curah hujan ini berpotensi memicu terjadinya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.(sumber: InfoPublik.id dan bnpb.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar