Festival Pesona Minangkabau Penumbuh Semangat - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

14 November 2021

Festival Pesona Minangkabau Penumbuh Semangat

TANAH DATAR, POTRETKITA.net – Festival Pesona Minangkabau (FPM) sudah dua tahun tak dilaksanakan, karena adanya serangan pandemi Covid-19. Tahun 2021 ini kembali digelar, sehingga diharap dapat mejadi penumbuh semangat masyarakat.


Demikian dikatakan Bupati Tanah Datar Eka Putra, Sabtu (13/11), saat memberi sambutan pada pembukaan FPM 2021, di halaman Istano Basa Pagaruyuang. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, yakni sekitar 200-an orang hadir secara offline, dan ribuan orang menyaksikan kegiatan secara online.

 

Kegiatan festival itu juga berhasil mencetak rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni penampilan 9.000-an penari piring, baik secara offline maupun online, yang terdiri dari pelajar SD, SLTP, SLTA, dan anggota PKK dari sekolah masing-masing dan kantor-kantor walinagari.

 

‘’FPM ini merupakan perhelatan, berisikan pagelaran seni, budaya, promosi wisata, kuliner, dan kearifan lokal Minangkabau. Ini diharap mampu menjadi penumbuh semangat dan motivasi, sebagai usaha menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang hidup, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Luak Nan Tuo,’’ katanya.

 

Menurut Eka, selama dua hari festival berlangsung, Sabtu-Ahad (13-14/11), iven ini menampilkan potensi dan pesona desa wisata, kuliner khas Tanah Datar, dan kekayaan seni budaya.

 

Sebagai wilayah tertua dan disebut sebagai asal-usul etnis Minangkabau, menurutnya, Tanah Datar memang bertanggungjawab terhadap usaha-usaha menjaga dan melestarikan budaya lokal. FPM ini, tegasnya, diharap mampu menggali, melestarikan, dan memajukan seni tradisional dan budaya Minangkabau tersebut.

 

Bupati mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, karena telah memasukkan FPM sebagai salah satu Karisma Iven Nusantara 2021, sehingga diharap bisa berdampak positif dalam usaha mengembangkan pariwisata di Tanah Datar.

 

‘’Ada wabah Covied-19 yang melanda sejak dua tahun silam. Kini pandemi itu belum berakhir. Tapi kita harus bangkit, lewat festival ini diharap muncul inovasi dalam melaksanakan iven, tanpa mengabaikan usaha memutus rantai penularanVirus Corona yang menyebabkan penyakit infeksi pada saluran ernafasan bernama Covid-19,’’ katanya.

 

Salah satu celah yang bisa digunakan, menurut Eka, adalah ruang virtual yang memiliki magnet kuat, serta bisa menjangkau audien lebih banyak dan berada di berbagai belahan dunia, tanpa harus datang ke tempa pelaksanaan iven. Pokoknya, kata dia, kita harus terus berkreasi dan berinovasi, sehingga usaha menggali dan pengembangan potensi tidak terhenti begitu saja.

 

Pagelaran festival secara hybrid, yakni menghadirkan peserta secara offline di titik yang ditetapkan serta peserta dan penonton menikmati secara onlie, menggunakan semua bentuk platform jejaring sosial yang ada di ruang virtual.(musriadi musanif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad