PEKANBARU, POTRETKITA.net -- Inilah persamaan nasib dua gubernur yang kini sedang menjabat; Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah dan Gubernur Riau H. Syamsuar. Mahyeldi menjalani masa anak-anak hingga remaja di Riau, sementara Syamsuar mengadu nasib ke Sumbar setamat SMA.
| Gubernur Sumbar Mahyeldi (masker putih) dan Gubernur Riau Syamsuar (masker hitam).(riau.go.id) |
Kisah Mahyeldi lama bermukim di Riau dan Syamsuar lama bermukim di Sumbar, terungkap Sabtu (13/11), saat keduanya menghadiri acara Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Provinsi Riau ke-5. Keduanya bertemu di forum yang sangat istimewa itu dan 'saling membuka rahasia' masing-masing.
"Saya
tidak bisa dipisahkan dengan Riau, dulu semasa kecil saya menamatkan SD dan SMP
di Dumai. Jadi, saya ini juga bagian dari yang tak terpisahkan dari Riau,''
kata Mahyeldi, sebagaimana dikutip situs resmi Pemprov Riau, riau.go.id.
Dulu, cerita
Mahyeldi, semasa dia masih kecil orang tuanya pindah ke Dumai sehingga dia
menamatkan sekolah dasar di SDN-9 di Dumai. Mahyeldi masih ingat betul, salah
seorang temannya adalah Sahril Abu Bakar yang sekarang Ketua Dewan Pimpinan
Harian (DPH) LAM Riau.
Setelah menamatkan
SD, Mahyeldi melanjutkan sekolah SMP Patimura Dumai dan ketika itu dia satu
sekolah dengan Emril yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bappedalitbang Riau.
''Jadi, sebagian perjalanan hidup saya tercatat di Riau,'' ujar Mahyeldi.
Sebaliknya, perjalanan
hidup Gubernur Riau Syamsuar juga bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan
Sumbar. Dulu, setelah menamatkan SMA di Bengkalis, Syamsuar mengadu nasib ke
Sawahlunto. ''Saya ikut abang saudara saya ke Sawahlunto, saya sempat mengadu
nasib sebagai buruh kasar di perusahaan batubara,'' cerita Syamsyuar.
''Setelah di
Sawahlunto saya kembali ke Bengkalis. Jadi, kisah hidup saya ini tidak bisa
dipisahkan dengan orang Sumbar,'' sambung Syamsuar dan disambut teput tangan
yang gemuruh oleh warga Ikatan Keluarga Minang Riau di Pekanbaru.
Kesamaan nasib
lainnya antara Mahyeldi dan Syamsuar, sebelum menjadi gubernur Sumbar, Mahyeldi
terlebih dahulu menjabat dua priode sebagai walikota Padang. Syamsuar begitu
juga, sebelum menjabat gubernur Riau dia dua priode menjabat sebagai bupati
Siak.
''Kesamaan
nasib inilah membuat kita semakin kompak, dan telepas dari itu semua Riau dan
Sumbar siap saling mendukung dalam pembangunan,'' ujar Syamsuar.
Selain
menghadiri pembukaan mubes IKMR, Mahyeldi selama di Pekanbaru juga mengikuti
berbagai kegiatan, termasuk berslaturagmi dengan perantau Minang di kta itu.
Dalam sambutannya, Buya Mahyeldi berharap, melalui pertemuan-pertemuan dengan
perantau bisa terbangun komunikasi dan sinergitas berbagai potensi positif yang
bisa dikembangkan di kampung halaman.
"Perantau-perantau
sukses, saya harap 'jan lupo jo kampuang' (jangan lupakan kampung). Kalau
rantau bisa dibangun, kampung juga dibagi. Banyak hal yang bisa dikembangkan
dan kita harapkan perantau menjadi bahagian melancarkan upaya upaya ini,"
harapnya.(mus/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar