PADANG PANJANG, POTRETKITA.net – Empat orang mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, akan menggelar pameran foto sebagai tugas akhir. Ada 72 foto yang akan dipajang pada kegiatan bertema Satuneh itu.
Dr. Sulaiman Juned |
‘’Ini merupakan salah satu opsi yang dipilih mahasiswa Program Studi Fotografi untuk meraih gelar sarjana,’’ jelasnya.
Ichsan secara terpisah menjelaskan, pameran karya fotografi ini, walau memiliki tema minor yang berbeda, namun dia mengaku sudah sepakat dengan tema mayor (besar) Satuneh atau Setunas. Karena kami, sebutnya, tumbuh menjadi satu menyatu saling mendukung satu sama lain.
‘’Saya mengusung tema Representasi Diri Melalui Medium Korek Api Kayu dalam Fotografi Ekspresi. Pemilihan tema tersebut didasarkan pada keinginan untuk menampilkan gambaran suatu keadaan, bereksperimen melalui sebuah media benda yang dapat menggambarkan atau mensifati melalui sebuah media korek api kayu,’’ katanya.
Menurutnya, karya representasi dihasilkan dengan menginterpretasikan kegiatan aktivitas sehari-hari masyarakat Aceh, baik segi kehidupan sosial maupun budaya. Aceh yang memiliki karakteristik dan kekhasannya tersendiri,’’ kata mahasiswa asal Usi Dayah, Pidie Aceh tersebut.
Rezi mengangkat judul Frustasi Wanita dalam Fotografi Ekspresi dengan memotret seorang wanita menyampaikan. Setiap wanita telah mengalami frustasi tanpa disadarinya. ‘’Melalui dampak-dampak yang saya visualkan melalui karya fotografi ekspresi nantinya,’’ jelasnya.
Pengkarya tertarik untuk menuangkan frustasi tersebut ke dalam sebuah karya fotografi ekspresi dengan menggunakan konsep yang mewakili setiap bentuk frustasi dan dapat menyampaikan pesan dari konsep tersebut. Pengkarya menggunakan objek utamanya yaitu manusia.
Saya, ujarnya, melihat wanita dalam menjalani hidup ternyata juga memiliki masalah yang bertumpuk. Masalah yang dihadapinya tidak dapat diungkapkan seperti laki-laki ketika memiliki masalah. Sehingga wanita lebih memilih menahan dan dipendam sendiri tak mau mengungkapkan ke orang lain.
Sedangkan Idda mengusung judul penciptaan tugas akhir ini 'Idiyappam dalam Fotografi Dokumenter', sehingga genre foto yang dia pilih ialah bergenre fotografi dokumenter. Idiyappam adalah makanan khas India. Pengkarya memvisualisasikan ke dalam bentuk foto story. Makanan yang dapat ditemukan di Kampung Kaliang, Kota Pariaman sudah ada sejak zaman dahulu, melalui akulturasi budaya.
Idiyappam hadir melalui akulturasi dua budaya yang berbeda melalui proses sosial yang tidak merusak budaya sebelumnya, dengan datang dan masuknya etnis India ke Pariaman, membawa budaya serta makanan khasnya yang dapat bercampur dengan baik.
Sedangkan Rabbul Jahli menyebut, genre karyanya adalah fotografi model yang bertema 'Light Painting pada Tubuh Perempuan'. Pengakuannya, selama pengalamannya dalam dunia foto memotret model, sangatlah menarik dengan menggunakan teknik Bulb.
‘’Pengalaman empiris inilah membuat saya sangat terinspirasi untuk mengangkat salah satu teknik yang berkembang pada masyarakat urban yaitu light art photography /light Painting. Tekhnik ini nantinya akan dipadukan dengan salah satu genre fotografi yaitu fotografi model,’’ jelasnya.
Biasanya, kata dia, teknik bulb ini dilakukan dengan proses pergerakan cahaya, dengan sengaja dilakukan untuk membentuk suatu tulisan atau goresan cahaya yang diinginkan. Fotografi Model adalah memotret alias menangkap momen yang melibatkan model. Nama aliran fotografi ini berasal dari objek yang difoto. Fotografi model di mulai dari sebuah ide atau imajinasi, kemudian dibantu oleh model untuk mendapatkan efek visual yang menarik.(musriadi musanif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar