Komunitas Nelayan - Potret Kita | Ini Beda

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

19 Maret 2022

Komunitas Nelayan

SURABAYA, POTRETKITA.net - Nelayan jenis mata pencaharian bagi anak bangsa, sudah menjadi sumber rejeki semenjak nenek moyang. Nelayan cepat dapat duit dan cepat juga menghabiskan uang.

Penghasilan nelayan dalam suasana tertentu dalam satu hari bisa melebihi gaji ASN tetapi masa tertentu bisa juga paceklik, di masa angin kencang, badai, toupan, gelombang gede. Kemampuan nelayan untuk memberi cukup luar biasa. Kompetitif individual dan kompetitif community sangat tinggi di tengah kehidupan masyarakat nelayan.  Opportunity kehidupan sosial budaya inilah yang dikembangkan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bulak Ranting Sukolilo Baru Kota Surabaya. 


Pimpinan Cabang Bulak berhasil perluasan lahan untuk Sekolah Dasar Muhammadiyah Bahari menampung anak-anak nelayan  dilakukan layanan pendidikan yang berkualitas, unggulan dan menginspirasi. 


Keberagaman nelayan sangat unik dan rasionalitas, mereka nyaman dalam persyarikatan Muhammadiyah. Semua amal usaha Muhammadiyah dibangun dengan kemandirian, tidak ada meminta ke mana-mana, apalagi kepada para politikus, kita hindari untuk meminta kepada para politikus kata Lukman Ketua PCM Bulak. 


Solidaritas, ke keluargaan, fastabiqul khairat dalam mengemnangkan amal usaha Muhammadiyah sangat tinggi dan kuat di tengah masyarakat nelayan Bulak Surabaya tersebut. Terbukti sukses membangun Sekolah Dasar yang inspiratif dan Masjid yang memiliki arsitektur berkelas. Pengajian yang senantiasa ramai. Jumat telah menjadi komitmen nelayan untuk tidak melaut. Mereka fokus untuk melakukan ubudiah kepada Allah, melakukan  pembinaan keluarga. 


Kekompakan dan kemajuan ini membuat kelompok lain rada cemburu dan ingin lebih meningkatkan kompetisi ke arah yang lebih maju, tetapi terkadang mengarah juga dalam bentuk letupan-letupan destruktif, tetapi masih terkendali dan teratasi dengan baik. 


Muhammadiyah fokus memberi kan arah keberagaman masyarakat yang lebih moderat, al-washatiyah, penyaluran agresivitas nelayan dengan mengelola philantropi secara accountible, transparan dan partisipatif serta meritokratif. 


Memberi kan pembinaan manajemen keuangan keluarga, sehingga kebiasaan nelayan yang dapat satu hari dan habis satu hari, dirobaj dengan membiasakan menabung persiapan  masa paceklik, sehingga tidak ada nelayan menjerit. Tidak ada yang berpoya- poya sebagai wujud implementasi kesyukuran kepada Allah SWT atas rejeki dan karunia yang diberikan dengan berlimpah ruah. 


Memberi kan pendampingan untuk pengembangan koperasi nelayan dan bantuan  kepada nelayan dalam rangka modernisasi alat tangkap. Pengolahan hasil tangkap sehingga nelayan tidak dalam cengkreman juragan.(SUHARDIN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad